10 Ribu Pedagang Pasar Tradisional di Tangsel akan Divaksinasi Akhir Februari
Satuan Tugas Covid-19 Tangerang Selatan, mengaku bakal memvaksinasi pedagang pasar tradisional di Tangerang Selatan, pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap berikutnya.
Satuan Tugas Covid-19 Tangerang Selatan, mengaku bakal memvaksinasi pedagang pasar tradisional di Tangerang Selatan, pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap berikutnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Tangsel, Tulus Muladiono menerangkan, pentingnya pemberian vaksin Covid-19 kepada pedagang pasar karena sejumlah alasan mulai dari intensitas pertemuan manusia yang tinggi dan juga tulang punggung penyedia pasokan bahan pangan masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Rencananya mungkin di sekitar akhir Februari-Maret di tahap kedua. Karena interaksi mereka tinggi dan mereka penjual kebutuhan pokok itu juga jadi prioritas," ujar jubir Satgas Covid-19 Tangsel, Tulus Muladiono dalam webinar penanggulangan Covid-19 bersama Pokja Wartawan Tangsel, Senin (15/2).
Dia juga memastikan, pemberian vaksin kepada pedagang pasar tradisional itu, tidak hanya berpatokan kepada pedagang pemilik e-KTP Tangsel, tapi juga kepada seluruh pedagang aktif yang terdaftar di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tangsel.
"Pertemuan komunitas mobilisasi pedagang pasar ini dari mana-mana, bukan orang Tangsel saja. Sehingga itu perlu diberikan semua. Satu sisi dia membantu kita yang membutuhkan bahan pokok," jelasnya.
Satgas Covid-19 Tangsel, kata Tulus, sampai saat ini, baru menerima sekitar 10 ribu data pedagang yang berjualan di pasar-pasar tradisional besar. Seperti pasar Ciputat, Serpong dan Jombang.
"Awalnya terfokus pada pedagang tradisional yang pasar-pasar besar, kayak pasar Ciputat, Serpong dan Jombang. Tetapi nanti ke depan mungkin pasar modern juga. Ada 10 ribuan dari disperindag, tapi saya minta update lagi," ujarnya.
Satgas mengklaim pelaksanaan vaksinasi tahap pertama dosis kedua, bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Tangsel, telah mencapai 40 persen dari total 8.901 Nakes yang ada di Tangsel.
"40 persen untuk dosis kedua bagi Nakes. Dosis pertama 107 persen dari total 8.901 Nakes, yang tervaksknasi 9.536," kata Tulus Muladiono.
Dia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi di Tangsel, saat ini terkendala jumlah petugas yang terbatas. Karena dalam proses vaksinasi tersebut, calon penerima mesti melalui banyak tahapan pemeriksaan (screening).
"Untuk faskesnya kita ada. Tapi setiap fakses harus punya cukup petugas. Mulai petugas screening itu ada empat meja, itu butuh banyak petugas itu menjadi kendala," kata dia.
Saat ini, Satgas Covid-19 Tangsel mengklaim, pelaksanaan vaksinasi di Tangsel, berjalan lancar termasuk vaksinasi bagi Nakes usia lanjut.
"Kendalanya nanti saat puasa, kan enggak boleh divaksin, ketentuan dari agama nggak boleh. Kedua juga kondisi perut sedang kosong. Kita masih melakukan pembahasan soal teknis," ucapnya.
Dia mengaku, akan meminta penjelasan dari Majelis Ulama Indonesi (MUI) terkait pelaksanaan vaksinasi di bulan Ramadan nanti.
"Iya apakah pelaksanaanya boleh oleh MUI, tapi kan saat ini kan kondisi sedang pandemi. Kondisi kesehatan harusnya 75 persen. Atau apakah nanti divaksin malam, setelah berbuka puasa," ucap dia.
(mdk/bal)