10 Warga Positif Difteri, Dinkes Garut Mulai Gelar Vaksinasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mulai melakukan vaksinasi difteri terhadap anak usia 2 tahun sampai 15 tahun di Kecamatan Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Senin (27/2). Dalam prosesnya masih ada warga yang harus dibujuk agar mau divaksinasi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mulai melakukan vaksinasi difteri terhadap anak usia 2 tahun sampai 15 tahun di Kecamatan Pangatikan, Garut, Jawa Barat, Senin (27/2). Dalam prosesnya masih ada warga yang harus dibujuk agar mau divaksinasi.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani mengatakan bahwa untuk tahap pertama ini pihaknya fokus melakukan vaksinasi terhadap anak usia 2 tahun sampai 15 tahun di Kecamatan Pangatikan.
-
Apa yang dimaksud dengan difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa yang bisa terkena penyakit difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Siapa yang berisiko tinggi tertular Difteri? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko tertular difteri antara lain:Tidak mendapat vaksinasi difteri secara lengkapTinggal di area padat penduduk atau yang buruk kebersihannyaBepergian ke daerah yang tingkat difterinya sedang tinggiMemiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita AIDS
-
Siapa yang berpotensi terkena komplikasi Difteri? Komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa dapat terjadi jika toksin memasuki aliran darah dan merusak jaringan vital lainnya.
-
Kapan difteri bisa menular? Seseorang bisa tertular difteri bila tidak sengaja menghirup atau menelan percikan air liur yang dikeluarkan penderita saat batuk atau bersin.
-
Kapan biasanya gejala difteri muncul? Periode inkubasi biasanya 2-5 hari, tetapi dapat memakan waktu hingga 10 hari.
"Target kita berdasarkan data kami ada sekitar 11.600 orang anak usia tersebut di Kecamatan Pangatikan," katanya.
Di hari pertama vaksinasi, menurut Leli, diperkirakan jumlah warga yang sudah divaksinasi difteri sudah mencapai 50 persen. Proses itu akan terus dilaksanakan hingga 10 hari ke depan sampai semua target divaksinasi.
"Jadi dalam kurun waktu 7 hari kami akan melaksanakan proses vaksinasi dilaksanakan oleh para tenaga kesehatan. Untuk tiga hari setelahnya, kami akan melakukan sweeping terhadap anak-anak yang memang tidak datang ke pos-pos tempat vaksinasi yang ada untuk divaksinasi," jelasnya.
Leli memaparkan, warga cukup antusias mengikuti kegiatan vaksinasi difteri pada hari pertama. Namun dia mengakui masih saja ada warga yang harus dibujuk agar mau menjalani vaksinasi difteri.
"Memang ada yang harus dibujuk, dijelaskan dulu apa manfaat dan sebagainya. Alhamdulillah dengan pendekatan para petugas di lapangan, akhirnya mereka mau," ungkapnya.
Sampai saat ini, disebut Leli, jumlah warga Garut yang terkonfirmasi positif difteri berjumlah 10 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 9 warga Kecamatan Pangatikan dan 1 berasal dari Kecamatan Tarogong Kaler.
"Ada juga penambahan suspek tiga orang di Kecamatan Pangatikan, sudah dites tapi belum keluar hasilnya. Untuk warga yang positif dan mendapatkan perawatan kondisinya terus membaik," pungkasnya.
(mdk/yan)