100 Personel Polair keliling Jakarta bantu korban banjir
Selain Polair, personel Brimob juga dikerahkan.
Mabes Polri akan membantu menangani korban banjir di Jakarta. Untuk membantu proses pengungsian, sebanyak 100 lebih personel Polair akan diterjunkan.
"Direktorat Sabhara mengerahkan sebanyak 40 personel dan Brimob dikerahkan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan personel Polair dikerahkan lebih dari 100 personel. Polri tetap siagakan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).
Tidak hanya dari Polair saja, Brimob juga diterjunkan untuk membantu korban banjir. "Polri bersama Baharkam Polri dan Korps Brimob Polri telah bekerja sama menanggulangi banjir Jakarta dan sekitarnya," ujarnya.
Data yang dihimpun Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sampai dengan saat ini sudah terdapat empat warga yang menjadi korban banjir di ibu kota. "Data kita sampai dengan saat ini menunjukkan ada empat korban banjir. Penyebabnya, yaitu sakit dan tidak sengaja jatuh atau terpeleset," kata Kepala Seksi Pengendalian BPBD DKI Basuki Rakhmat seperti dikutip dari Antara, Rabu (15/1).
Berdasarkan Data BPBD DKI sejak 12 hingga 15 Januari 2014, keempat korban tersebut, antara lain H Masri (76) warga Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur yang meninggal karena sakit.
Kemudian, Hidayat (35) warga Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur meninggal karena sakit dan Asep (27) warga Kelurahan Bintaro, Jakarta Selatan meninggal karena terpeleset dan tenggelam.
Topik pilihan: DKI Jakarta | Jokowi ahok
Terakhir, yaitu Fatimah (9) warga Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat yang meninggal karena terperosok di saluran air.
"Kita berharap tidak ada lagi penambahan jumlah korban akibat bencana banjir yang tengah melanda Ibu Kota saat ini," ujar Basuki.
Sementara itu, terkait jumlah pengungsi, dia menuturkan sampai dengan saat ini tercatat sebanyak 2.761 warga dan tersebar di sebanyak 20 lokasi pengungsian.
"Jumlah pengungsi ini masih bersifat fluktuatif. Karena, di sebagian wilayah ada banjir yang sudah surut dan warga mulai kembali untuk membersihkan rumahnya masing-masing," tutur Basuki.
Sedangkan, jumlah warga yang terdampak banjir tercatat sebanyak 2.925 Kepala Keluarga (KK) atau 8.064 jiwa yang tersebar di sebanyak 10 kecamatan dan 18 kelurahan di Jakarta.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Apa yang menyebabkan banjir dan mengapa bencana banjir sering terjadi di Indonesia? Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah. Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.
Baca juga:
Ahok soal BBM banjir hoax: Saya ajarin bikin fitnah lebih mantap
Penanganan banjir di era Jokowi dianggap lebih baik
Jakarta banjir, Ahok setuju wacana pindah ibu kota ke Belitung
Ahok sindir pemerintah pusat agar bantu DKI atasi banjir
Jokowi minta pemerintah kebut pembangunan sodetan di Cisadane