1.007 Hektare Sawah di Cianjur Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan
Kerugian ditaksir mencapai Rp 80 miliar.
Seribuan hektare lahan pertanian di Cianjur, Jawa Barat, yang biasa menghasilkan puluhan ribu ton beras terancam gagal panen akibat kekeringan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 80 miliar.
Camat Cibeber, Ali Akbar mengatakan sejak awal musim kemarau saluran irigasi yang biasa mengaliri sedikitnya 1.007 hektare lahan pertanian pada sembilan di Kecamatan Cibeber mengering akibat irigasi ambrol dan belum diperbaiki.
-
Apa yang istimewa dari rumah Lesti Kejora di Cianjur? Kediamannya, meskipun berlokasi di pedesaan, bisa menjadi investasi tinggi karena memiliki pemandangan yang membuat warga Ibukota iri. Pemandangan rumah Lesti Kejora seolah seperti resort bintang 5
-
Kenapa rumah Lesti Kejora di Cianjur menjadi tempat singgah? Kediaman penuh kenangan Lesti bersama keluarganya nampaknya hanya menjadi tempat singgah dan seringkali terlihat sepi.
-
Mengapa Seni Pakemplung di Cianjur terancam punah? Namun sayangnya, kesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral. Ini didasarkan hilangnya minat anak muda untuk melestarikannya dan menampilkannya dengan baik, sesuai pesan leluhur.
-
Apa saja yang ditemukan di Desa Sekar Gumiwang saat muncul di musim kemarau? Di sana banyak ditemukan bangunan bekas rumah penduduk, sumur, bahkan jembatan jalan raya.
-
Bagaimana perubahan rumah Lesti Kejora di Cianjur? Dulu berpenampilan sederhana, kini bertransformasi menjadi artis kaya raya, bahkan disebut sebagai crazy rich. Tidak seorang pun yang dapat membayangkan bahwa kediaman yang sangat megah ini sebelumnya berdinding bambu dan tidak sehebat seperti sekarang. Seiring dengan kesuksesan Lesti di dunia hiburan, rumah masa kecilnya bermetamorfosis menjadi lebih megah dan mewah.
-
Dimana lokasi Curug Cierang? Air terjun yang memiliki nama Cierang ini terletak di Dusun Cierang, Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok. Dari pusat alun-alun kecamatan hanya berjarak sekitar 6 kilometer, melalui akses yang mudah dilalui. Karena belum terjamah pengunjung, keasrian lokasi masih terjaga.
"Ambrolnya irigasi tersebut membuat aliran air tidak normal, terutama pada musim kemarau seperti sekarang. Lahan pertanian di wilayah kami terancam kekeringan hingga gagal panen," katanya seperti dikutip Antara, Senin (2/7).
Dia menjelaskan tanggul irigasi Sungai Cikondang ambrol pada Januari meskipun saat itu debit air dalam kondisi normal. Tanggul tersebut sudah cukup tua dan rentan terjadi bencana alam.
"Selama ini lahan pertanian di sembilan desa tersebut mengandalkan aliran air dari irigasi itu. Rusaknya irigasi sangat berpengaruh besar, terlebih pada musim kemarau seperti sekarang," ujarnya.
Pihak telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengajukan perbaikan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar), mengingat irigasi merupakan kewenangan pemprov.
"Hingga saat ini prosesnya baru ditenderkan dan kemungkinan dibangun awal tahun depan. Sehingga diperkirakan baru akan berfungsi pada 2021. Informasinya begitu, dibangun tahun depan dan difungsikan di tahun selanjutnya," kata Ali.
Lamanya proses perbaikan dan pembangunan irigasi akan berdampak pada produksi pertanian di Cianjur. Dia memperkirakan Cianjur kehilangan puluhan ribu ton padi yang setiap hektarenya dapat menghasilkan 9-10 ton.
"Cibeber merupakan lumbung padi Cianjur dengan tingkat produksi yang tinggi, sehingga akan sangat berpengaruh pada produksi tingkat kabupaten. Saat ini tercatat sudah seribuan hektar yang terancam gagal panen," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ada laporan pada sejumlah desa kondisi tanah lahan pertanian sudah pecah-pecah. Kemungkinan dalam waktu dekat tanaman padi akan mati dan mengalami gagal panen atau fuso.
Untuk mengantisipasi dampak ekonomi bagi petani, pemerintah kecamatan sudah melakukan pengarahan agar menanam palawija selama musim kemarau atau hingga perbaikan irigasi selesai.
Sementara Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan pihaknya terus mendesak Pemprov Jabar untuk mempercepat perbaikan irigasi Sungai Cikondang karena keberadaannya sangat penting terutama untuk pertanian.
"Saat ini kami melalui pemerintah kecamatan sudah melakukan perbaikan ringan agar air dari sungai bisa tetap mengalir ke lahan pertanian, meskipun debitnya memang tidak normal," katanya.
Baca juga:
Sudah Satu Bulan Puluhan Hektare Sawah di Rajapolah Kekeringan
Bertambah Luas, Kekeringan Melanda 17 Desa di Cilacap
Kekeringan di Karawang, Warga Gunakan Air Kubangan untuk Mandi dan Mencuci
Kekeringan di Bekasi, Petani Terancam Gagal Panen Padi
Kesulitan Air Bersih, Warga Tasikmalaya Terpaksa Mandi di Sungai Kotor