114 Pengikut Gafatar asal Kepri dipulangkan hari ini
Dari Jakarta menggunakan maskapai Sriwijaya Air dengan nomor SJ26 menuju Batam.
Proses pemulangan mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sampai saat ini masih terus dilakukan. Hari ini, sebanyak 140 pengikut Gafatar asal Provinsi Kepulauan Riau akan dipulangkan dari Jakarta menggunakan maskapai Sriwijaya Air dengan nomor SJ26 menuju Batam.
"Iya betul. Ini sebagian keluarga pengikut Gafatar yang menunggu," ujar Andi, seorang sopir taksi di Bandara Hang Nadim Batam. Dia mengantar keluarga salah satu mantan anggota Gafatar, Jumat (12/2).
Informasi yang diperoleh merdeka.com, sebanyak 112 pengikut Gafatar awalnya dipulangkan dengan maskapai Lion Air. Namun, karena keterbatasan bangku, akhirnya menggunakan Sriwijaya Air.
Pantauan merdeka.com di lapangan, pengamanan petugas sangat ketat. Dari papan pengumuman Sriwijaya dengan nomor SJ026 tiba dengan kemungkinan pukul 18.50 WIB.
Baca juga:
Bakal dipulangkan, eks Gafatar di Kaltim ada yang menolak dibina
2 Bulan menghilang, 6 warga Sumbar eks Gafatar ditemukan di Kalteng
Kedatangan 36 eks Gafatar di Palu dijaga ketat polisi dan Satpol PP
Dipulangkan ke kampung halaman, eks anggota Gafatar rugi Rp 500 juta
273 Mantan anggota Gafatar kembali dipulangkan dari Kalimantan
50 Orang eks Gafatar asal Riau akhirnya dipulangkan
18 Hari mengungsi, nasib 125 eks Gafatar di Kaltara tidak jelas ?
-
Kapan ORARI diresmikan? Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1967 organisasi ini diresmikan pada 9 Juli 1968.
-
Kapan Alun-alun Pataraksa diresmikan? Pemerintah Kabupaten Cirebon meresmikan Alun-alun Pataraksa pada 10 November 2023.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kenapa ORARI dibentuk? Demi ketertiban pemakaian frekuensi, pada pertengahan 1967, pemerintah melakukan pemberlakuan wajib daftar bagi setiap Amatir radio dan broadcaster di Hubdam V Jaya.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Di mana gatot dan tiwul Fera laris di pasaran? Menariknya, produk gatot dan tiwul Fera tidak hanya menjangkau pasar lokal. Olahan singkong yang bisa diproduksi dengan biaya minim itu laris di pasar Asia hingga Eropa.