12 Kereta Tambahan Disiapkan di Stasiun Gambir Antisipasi Lonjakan Penumpang
Jumlah penumpang di Stasiun Gambir terus mengalami peningkatan lima hari menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Sejak tanggal 26 Mei Hingga 31 Mei 2019 pagi hari, total penumpang naik kereta dari Stasiun Gambir mencapai 109.776 orang.
Jumlah penumpang di Stasiun Gambir terus mengalami peningkatan lima hari menjelang hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Sejak tanggal 26 Mei Hingga 31 Mei 2019 pagi hari, total penumpang naik kereta dari Stasiun Gambir mencapai 109.776 orang.
Menurut dia, jika dirata-ratakan penumpang naik di Stasiun Gambir per hari sekira 21.804 orang. "Hingga pagi ini yang kami himpun datanya seperti itu," kata Kepala Stasiun Gambir Rizky Afrida di Stasiun Gambir, Jumat (31/5).
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Apa arti dari kata "Mualaf"? Kata "mualaf" berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti "orang yang baru berpaling" atau "orang yang baru masuk Islam".
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
Rizky menjelaskan, pihaknya menyediakan 46 kereta api untuk melayani penumpang yang ingin mudik lebaran 2019 ini. Itu terbagi dari 32 kereta reguler. Selanjutnya, 12 kereta tambahan.
"2 kereta tambahan ekstra," ujar dia.
Rizky mengatakan, kereta tambahan telah disiapkan sejak H-10 lebaran. Nantinya akan terus berjalan hingga arus balik mudik.
"Penambahan keretanya kita terus dari H-10 sampai H+10," terang dia.
Pantauan di lapangan, kursi-kursi yang berada di ruang tunggu tidak mampu menampung penumpang kereta. Sebagian dari mereka bahkan terpaksa duduk beralaskan ubin menunggu kedatangan kereta.
Selain penumpang, 'porter' juga turut meramaikan area stasiun. Mereka berdiri di dekat-dekat pintu masuk menyambut para pemudik. Kehadirannya untuk membantu membawa barang-barang.
Satu dari sekian banyak penumpang yang menggunakan moda transportasi Kereta Api adalah Ketut Junaedi (34). Ia sedang duduk di ubin. Barang bawaan berupa tiga tas besar dan kardus ditaruh tepat di samping.
Jumat ini, Juned, begitu akrab disapa ingin pulang ke Yogyakarta. "Iya saya baru bisa ambil cuti pada hari ini," kata dia saat ditemui di Stasiun Gambir, Jumat (31/5).
Juned memang kerap menggunakan kereta api ketimbang angkutan bus atau yang lainnya saat musim mudik tiba. Alasannya, karena ongkos yang dirogoh jauh lebih murah. Kemudian, fasilitas yang ditawarkan oleh pengelola pun cukup baik.
"Harga satu tiket tujuan Yogyakarta cuma Rp 540 ribu. Ini kan enggak jauh beda lah sama naik bus," ucap dia.
Penumpang lain, Prasetyo (42) juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, dari segi waktu jauh lebih efisien. "Lebih cepat jika dibandingkan dengan bus," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
6.226 Personel Gabungan Polri dan TNI Amankan Lebaran di Jakarta
H-5 Lebaran, Pemudik Sudah Padati Tol Semarang-Solo
Anjing K-9 Intai Peredaran Narkoba & Kriminalitas di Terminal Kp Rambutan
Destinasi Grobogan Siap Menyambut Wisatawan
H-6 Lebaran, Pemudik via Kapal Laut Terus Padati Pelabuhan Tanjung Priok
Antisipasi Kepadatan Kendaraan, Contraflow Diberlakukan di Km 29-61 Tol Cikampek
H-5 Lebaran, Pelabuhan Merak Terpantau Lancar