120 Juta penduduk Indonesia belum miliki jamban yang layak
120 juta penduduk Indonesia belum miliki jamban yang layak. Pemerintah Indonesia memasang target hingga 2019 semua warga sudah memiliki sanitasi yang layak, terutama jamban. Karena sekarang terdapat 120 juta warga belum memiliki sanitasi, khusus jamban yang layak, atau setara 47 persen penduduk indonesia.
Pemerintah memasang target hingga 2019 semua warga sudah memiliki sanitasi yang layak, terutama jamban. Karena sekarang terdapat 120 juta warga belum memiliki sanitasi, khusus jamban yang layak, atau setara 47 persen penduduk indonesia.
Persoalan lain yang masih dihadapi bangsa Indonesia adalah akses air bersih. Saat ini terdapat 95 juta warga atau setara dengan 37 persen penduduk Indonesia kesulitan akses air bersih.
"Makanya ada 20 kementerian dan lembaga terlibat untuk melakukan penanganan sanitasi yang layak, agar semua rakyat Indonesia hidup sehat," kata Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, Kamis (24/11) pada pembukaan City Sanitation Summit (CSS) XVI di Gedung AAC Dayan Dawood, Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.
Anak presiden kelima ini juga meminta kepada kepala daerah seluruh Indonesia agar selaras dan berkomitmen membangun sanitasi dan air bersih yang layak. Sehingga rencana Presiden Jokowi 2019 mendatang, semua rakyat Indonesia bisa mendapatkan akses sanitasi dan air bersih yang layak bisa tercapai.
Puan juga meminta, bila nantinya setelah Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) berganti wali kota atau bupati agar program pembangunan sanitasi dan air bersih yang layak bisa diteruskan, jangan sampai hilang komitmen tersebut.
"Jangan sampai nanti ganti kepala daerah, juga bisa hilang komitmen ini. Ini jangan sampai terjadi, karena Bapak Presiden sangat serius soal akses sanitasi dan air bersih. Apa lagi Bapak Presiden pernah menjadi bendara AKKOPSI (Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi)," pintanya.
Pembangunan akses sanitasi dan air bersih yang layak, sebutnya, tidak selalu menunggu APBN atau anggaran daerah. Akan tetapi anggaran yang diplotkan ke desa (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) bisa dipergunakan, untuk memperbaiki sanitasi dan air bersih.
"Bisa dipergunakan anggaran desa dan juga bergotong royong dalam membuat sanitasi yang layak dan akses air bersih yang layak," jelasnya.