13 Hari Operasi, Tim SAR Resmi Hentikan Pencarian Korban dan Serpihan Sriwijaya Air
Basarnas menyatakan penghentian operasi sudah sesuai dengan pertimbangan yang matang.
Operasi pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 resmi dihentikan Tim SAR gabungan mulai hari ini. Operasi kemanusiaan itu dihentikan setelah tim gabungan melakukan pencarian selama 13 hari atau dua kali tiga hari masa perpanjangan.
"Basarnas telah melakukan operasi selama 7 hari pertama dan melakukan perpanjangan 2 kali tiga hari dan dengan berbagai pertimbangan, kami menutup operasi pencarian SAR hari ini," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat jumpa pers di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (21/1).
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Di mana pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini menabrak lereng gunung Kathmandu, Nepal. Sebanyak 113 orang tewas akibat tragedi ini. Dari total penumpang tersebut, 11 penumpang di antaranya berasal dari Amerika Serikat, 17 lainnya dari Jepang, 23 orang dari Nepal, dan 14 orang dari Eropa.
Hal senada dikatakan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito. Dia mengatakan, penghentian operasi sudah sesuai dengan pertimbangan yang matang.
"Melalui pertimbangan teknis hasil temuan korban dan efektivitas pertemuan dengan keluarga korban dan masukan di lapangan, maka hari ini Kamis 21 januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi SAR terhadap SH 182 di Kepulauan Seribu secara resmi ditutup atau penghentian," tegas Bagus.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Pesawat hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2020. Pesawat SJ 182 rute Jakarta - Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.
Total 43 Korban Sriwijaya Air Berhasil Diidentifikasi, 32 Diserahkan ke Keluarga
Tim DVI Polri telah menyerahkan total sebanyak 32 korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ 182 ke pihak keluarga terhitung selama 13 hari operasi kemanusiaan. Sejauh ini, sudah ada 43 korban yang berhasil diidentifikasi.
"Sebanyak 43 korban yang telah kami identifikasi, 22 laki-laki dan 21 perempuan. Sebanyak 32 korban sudah diserahkan kepada keluarganya," tutur Komandan DVI Pusdokkes Polri Kombes Hery Wijatmoko di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (21/1/2021).
Menurut Hery, pihaknya menerima 324 kantong jenazah berisikan body part dan 264 kantong properti. Adapun sampel DNA yang diterima ada 438 sampel.
"Tim postmortem saat ini sedang menyelesaikan pemeriksaan properti. Cukup banyak," kata Hery.
Perwakilan Tim Penyelam Letnan Kolonel Laut Faruq Deddy, mengatakan timnya kesulitan mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air di Kepulauan Seribu. Selain ombak tinggi dan kencang, jarak pandang penyelam juga terbatas baik di atas atau di bawah air.
"Visibility penyelam terbatas di atas mau pun di bawah air," kata Faruq.
Dia melanjutkan, dalam beberapa hari terakhir, jarak pandang hanya sekitar 10-20 cm saja, dengan ketinggian ombak hingga 2 meter.
"Bahkan sempat hanya 10-20 cm, gelombang juga tinggi sampai 2 meter, arus di bawah laut juga kuat jadi itu yang menghambat pencarian di situ," jelas dia.
Karena situasi yang tidak mendukung pencarian, Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan tim SAR gabungan tidak akan memaksakan pencarian Sriwijaya Air jika cuaca masih buruk.
"Rekan kita di lapangan masih tidak ada yang turun dan kapal kita berlindung di tempat aman," jelas dia dalam kesempatan yang sama.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak Pesawat hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2021.
Pesawat SJ 182 rute Jakarta - Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com