136 Dokter Meninggal karena Covid-19, IDI Sebut Pelayanan Kesehatan Sedang Kritis
Seharusnya, setiap tenaga medis memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya
136 Dokter di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Data ini menunjukkan, pelayanan kesehatan di Tanah Air dalam kondisi kritis.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), Ari Kusuma Januarto, melalui keterangan tertulis, Kamis (15/10).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
"Ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," ujarnya.
Ari menyebut, tingginya angka kematian tenaga medis di Indonesia semakin mengkhawatirkan pelayanan kesehatan. Seharusnya, setiap tenaga medis memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya.
Peningkatan jumlah tenaga medis yang meninggal disebabkan naiknya kurva kasus Covid-19. Air berharap, masyarakat turut membantu pemerintah untuk menurunkan kurva kasus Covid-19.
Jika kurva turun, kata dia, maka tenaga medis tidak akan kewalahan dalam menangani pasien Covid-19. Sehingga, kondisi kesehatan para dokter bisa tetap baik, sistem imun tetap tinggi.
"Harus ada kerja sama menyeluruh baik dari pemerintah dan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga para tenaga medis dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," sambungnya.
Ari melanjutkan, tenaga medis bukanlah garda terdepan dalam menghadapi Covids-19. Sebaliknya, masyarakat sendiri lah yang menjadi garda terdepan dalam berperang melawan virus Corona.
Dengan begitu, jika masyarakat tetap abai terhadap protokol kesehatan, maka dipastikan wabah ini tidak akan musnah.
"Tidak hanya masyarakat, namun Kami juga menginginkan pandemi ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," pungkasnya.
136 Dokter Meninggal Akibat Covid-19
Tim Mitigasi PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia) melaporkan, sudah 136 dokter di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19. Jumlah ini terhitung sejak awal pandemi hingga 15 Oktober 2020.
"Total 136 dokter wafat akibat Covid," ujar External PR Lead untuk Tim Mitigasi PB IDI, Elizabeth, melalui keterangan tertulis, Kamis (15/10).
Dari 136 dokter meninggal akibat Covid-19, 69 di antaranya dokter umum. Empat dari 69 dokter tersebut merupakan guru besar.
Sementara 67 lainnya merupakan dokter spesialis dan residen.
"Rinciannya, 63 dokter spesialis (5 guru besar), serta 2 residen yang berasal dari 18 IDI wilayah (provinsi) dan 61 IDI cabang ( kota/kabupaten)," jelasnya.
Elizabeth menerangkan, berdasarkan data, ratusan dokter yang meninggal karena Covid-19 berasal dari 18 provinsi. Rinciannya, 32 dokter dari Jawa Timur, Sumatra Utara 23 dokter, DKI Jakarta 19 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 9 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter, Bali 5 dokter dan Sumatra Selatan 4 dokter.
Kemudian Kalimantan Selatan 4 dokter, DI Aceh 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter, Riau 4 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Banten 2 dokter dan Papua Barat 1 dokter.