14 Kali membegal, 5 anggota geng motor sadis diringkus
"Kami memang geng motor, anggotanya ada delapan orang tapi tidak ada nama dan ketua, hanya inisiatif anggota saja."
Setelah berulang kali membegal sejumlah pengendara, lima dari delapan anggota geng motor diringkus. Saat beraksi, para pelaku tak segan melukai korbannya agar mendapatkan hasil kejahatan.
Kelima pelaku berinisial EP (22), warga Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, DR (16) warga Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, EP (18), SY (23) dan DS (23). Semuanya tinggal di Kelurahan Sukarami, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Penangkapan kelima pelaku bermula saat Polres Banyuasin menggelar razia kendaraan pada Mei 2016 lalu. Petugas mendapatkan satu unit sepeda motor tanpa dilengkapi surat kendaraan.
Dari pemeriksaan, pelaku menyebutkan membeli sepeda motor dari rekannya. Keterangan tersebut membuat petugas mengamankan tiga pelaku, yakni SY, EP, dan DR. Kemudian, dua pelaku lain, DS dan EP ditangkap saat berada di kediamannya. Sementara tiga anggota geng motor lain berinisial TH, EW, dan RO masih dalam pelarian.
Saat penangkapan, petugas mengamankan barang bukti berupa dua bilah senjata tajam jenis parang, dua unit sepeda motor, dan satu unit ponsel serta sejumlah surat-surat kendaraan bermotor.
Salah satu tersangka, SY mengaku sudah 14 kali membegal pengendara. Hasil kejahatannya digunakan untuk biaya kebutuhan sehari-hari lantaran tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Kami memang geng motor, anggotanya ada delapan orang tapi tidak ada nama dan ketua, hanya inisiatif anggota saja. Kalau saya sudah 14 kali beraksi," ungkap SY di Mapolsek Sukarami Palembang, Rabu (13/7).
Terakhir, ungkapnya, mereka beraksi di Jalan Tanjung Api-api, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang, Senin (20/6) sekitar pukul 23.00 WIB lalu. Korban bernama Rahayu Nurli Agustina (20) sedang melintas dengan orangtuanya.
Tiba-tiba, kedua korban diadang para pelaku dengan senjata tajam. Lantas, sepeda motor jenis Honda Beat warna hitam merah nomor polisi BG 3573 ZN dibawa kabur.
"Saat itu saya tebas tangan dan punggung orang itu. Motor dapat kami langsung kabur," kata dia.
Sementara itu, Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Arya Dwianto mengungkapkan, modus yang digunakan para pelaku dengan cara mengejar dan memepet korban saat melintas di jalanan sepi. Setelah itu, mereka langsung membacok tangan dan menendang korban sehingga terjatuh. Lalu, pelaku merampas sepeda motor korban.
"Geng motor ini dikenal sangat sadis, sudah banyak korbannya. Para tersangka saja mengaku sudah 14 kali membegal, semuanya berhasil," tukasnya.
Baca juga:
Istri polisi dibegal usai dari pasar, HP dan uang Rp 2 juta raib
Gagal rampas motor, Nurcholis diringkus warga usai bersembunyi
Diduga korban begal, Mr X tewas mengenaskan di pinggir jalan
Beraksi saat Ramadan, 7 pencuri motor di Kramat Jati diciduk polisi
Rampok Poniran di kebun sawit, Mandra ditangkap polisi
Ingin beli baju lebaran, 7 begal remaja di Palembang bacok siswi SMA
-
Di mana showroom "Kerajaan Mobil" berada? Di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun, terdapat sebuah showroom jual beli mobil yang cukup besar.
-
Kapan lelang motor Omesh berakhir? Setelah nungguin sekitar 4 hari, akhirnya ada yang menang lelang dengan harga Rp 300 juta.
-
Apa merek motor pertama di Indonesia? Apa merek motor pertama di Indonesia? Motor pertama di Indonesia merupakan buatan Hildebrand & Wolfmüller, yang dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris yang bernama John C. Potter.
-
Kapan motor pertama tiba di Indonesia? Setelah menunggu satu tahun, akhirnya motor pertama tersebut tiba di Pelabuhan Semarang pada tahun 1893.
-
Apa yang dijual di Showroom Kerajaan Mobil Prabu Motor Ponorogo? Showroom jual beli mobil itu diyakini merupakan yang terbesar se-Pulau Jawa. Tak heran pengunjung showroom datang dari berbagai kota di Pulau Jawa, bahkan ada juga yang datang jauh-jauh dari luar pulau.
-
Di mana sekte pemuja sepeda motor berada? Gerakan spiritual ini bermula di Desa Chotila, Rajasthan, India, di mana para penduduk bikin kuil untuk sepeda motor dan pemiliknya yang tewas bernama Om Banna.