14.756 Babi di Luwu Timur Sulsel Mati Diduga Terinfeksi Flu ASF
Banyaknya babi yang mati karena terinfeksi flu ASF, peternak babi sampai kebingungan, sehingga muncul video bangkai babi berada di drainase pertanian.
Dinas Pertanian dan Peternakan Luwu Timu mencatat 14.756 ekor babi mati diduga setlah terinfeksi virus flu babi Afrika atau ASF. Bahkan sebelumnya viral bangkai babi yang dibuang di drainase.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Luwu Timur, I Gusti Ngurah membenarkan terkait data 14.756 ekor babi meninggal karena positif terinfeksi virus ASF berdasarkan hasil uji laboratorium. Gusti menjelaskan secara populasi, ada 32.072 ekor babi di Luwu Timur.
-
Apa saja tanda-tanda kucing yang mengalami flu? Flu pada kucing umumnya ditandai dengan: 1. Bersin-BersinKucing yang mengalami flu sering bersin-bersin. Ini adalah salah satu tanda utama flu pada kucing.2. Hidung BerlendirHidung kucing yang flu mungkin akan mengeluarkan lendir yang berlebihan.3. Mata Merah dan BerairMata kucing bisa tampak merah dan berair saat mengalami flu. 4. BatukKucing juga bisa mengalami batuk ketika terkena flu. 5. Nafsu Makan MenurunKucing yang sakit flu biasanya kehilangan nafsu makannya. Ini bisa menyebabkan penurunan berat badan yang serius jika tidak ditangani.6. DemamFlu pada kucing juga dapat menyebabkan demam, yang merupakan respons tubuh terhadap infeksi.
-
Kenapa kucing bisa terkena flu? Flu pada kucing dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: Virus Herpes Kucing (FHV-1): Virus ini menyebar melalui air liur atau ingus kucing yang sakit, makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, dan peralatan makan yang jarang dibersihkan. Feline Calicivirus: Virus ini juga menular melalui air liur atau ingus kucing yang sakit dan peralatan makan yang tidak bersih. 2. Alergi dan Iritasi HidungKucing juga dapat mengalami pilek akibat alergi atau iritasi. Penyebab alergi bisa bermacam-macam, termasuk debu, serangga, kutu, makanan tertentu, asap rokok, atau parfum. 3. Benda Asing dalam HidungKucing yang penasaran dengan lingkungan sekitarnya bisa menelan atau menghirup benda asing, seperti benang atau rumput, yang dapat menyebabkan pilek.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan kucing yang terkena flu biasanya sembuh? Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Smith, seorang dokter hewan berpengalaman, "Kucing yang flu kerap menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para pecinta kucing. Namun, dengan penanganan yang tepat, gejala flu seperti bersin, batuk, serta hidung dan mata berair bisa mereda dalam 7–10 hari."
-
Bagaimana cara merawat kucing yang sedang flu? Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk membantu kucingmu pulih lebih cepat dari flu: 2. Membersihkan Tubuh Kucing: Bersihkan mata dan hidung kucing secara lembut untuk menghilangkan lendir dan kotoran. 3. Berikan Istirahat: Pastikan kucingmu memiliki waktu istirahat yang cukup di tempat yang nyaman dan bersih. 4. Jemur di Bawah Sinar Matahari: Jika memungkinkan, jemur kucingmu di bawah sinar matahari pagi selama beberapa menit untuk membantu membasmi kuman penyebab flu. 5. Asupan Bernutris i: Berikan makanan yang kaya akan nutrisi seperti vitamin B untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. 6. Jaga Kebersihan Lingkungan
"Iya, terinfeksi ASF atau virus flu babi. Dua hari terakhir tingkat kematiannya (babi) sangat signifikan," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Senin (15/5)
Banyaknya babi yang mati karena terinfeksi flu ASF, peternak babi sampai kebingungan, sehingga muncul video bangkai babi berada di drainase pertanian. Rencananya, Pemkab Luwu Timur akan membuat lahan yang digunakan untuk mengubur babi yang mati.
"Kita siapkan lahan untuk ditempati kubur karena angka kematian diperkirakan akan terus bertambah. Babi yang terinfeksi ini sudah merata di sejumlah wilayah di Luwu Timur," tuturnya.
Gusti membeberkan di Kecamatan Tomoni Timur, ada 8 ribu ekor babi yang mati dalam sehari. Selanjutnya, di Kecamatan Mangkutana mencapai 1.500 ekor.
"Awalnya, babi-babi ini mengalami diare, demam, dan kehilangan nafsu makan. Hewan yang sudah tertular kemudian akan mati dalam waktu 6-20 hari," bebernya.
Gusti menceritakan kasus ini diketahui berawal saat babi dari daerah lain dibawa ke Luwu Timur pada bulan April 2023. Namun, ia memastikan virus ini tidak menyebar ke manusia dan hewan lainnya.
"Penularan ke hewan lainnya tidak. Targetnya adalah sesama babi, ke manusia pun tidak," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina menjelaskan virus ASF tidak hanya terjadi di Kabupaten Luwu Timur, tetapi juga ditemukan di Gowa. Ia mengaku kasus ini pertama kali terdeteksi pada bulan November 2022 di Kabupaten Gowa.
"Ada 4 ribu ekor babi yang dilaporkan mati karena terinfeksi flu babi Afrika. Kemudian di Luwu Utara ada 4.529 ekor babi juga mati," sebutnya.
Nurlina menambahkan saat ini baru mendapatkan data sekitar 10 ribu ekor babi terinfeksi virus ASF. Data tersebut berdasarkan hasil Laboratorium Balai Besar Veteriner Maros.
"Populasi babi di Sulsel cukup tinggi dan terbanyak ada di Kabupaten Toraja Utara dengan total 452.677 ekor. Disusul Tana Toraja 346.710 ekor, Luwu Utara 452.677 ekor, Gowa 25.421 ekor, Luwu 15.899 ekor, Pinrang 7.164 ekor, Maros 3.274 ekor, Palopo, 869 ekor dan Wajo 440 ekor," pungkasnya.
(mdk/ray)