15 Sampel Kasus Covid-19 di Sumbar Positif Omicron
Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan kasus Omicron telah terdeteksi di provinsi itu. Bahkan 15 sampel positif Covid-19 dinyatakan sebagai varian baru itu.
Satgas Penanganan Covid-19 Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan kasus Omicron telah terdeteksi di provinsi itu. Bahkan 15 sampel positif Covid-19 dinyatakan sebagai varian baru itu.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, hasil itu didapatkan dari Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand). Sebanyak 15 dari 31 sampel yang diperiksa dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana Echovirus 11 bisa menyebar? Sebagian besar echovirus menyebar melalui kontak dengan kotoran. Bayi baru lahir bisa mendapatkan virus selama kelahiran dari ibu mereka. Virus mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun pada saluran pencernaan, tetapi dapat menyebabkan infeksi berbahaya pada seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah atau yang kekebalannya kurang berkembang.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
“Sejauh ini, ada 15 sampel yang diperiksa terkonfirmasi positif Omicron (varian Covid-19) di Sumbar,” kata Jasman di Padang, Kamis (27/1).
Jasman meminta masyarakat tak panik. Sebab kata dia, dengan vaksinasi Covid-19, gejala klinis dari varian Omicron tidak terlalu berat.
“Kita (Pemprov Sumbar) mendorong supaya masyarakat yang belum divaksin segera mendatangi pusat vaksinasi sebagai langkah antisipasi," jelas Jasman.
48 Persen dari Populasi Covid-19
Sementara itu, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Unand dr Andani Eka Putra menyebutkan, terdapat 31 sampel positif Covid-19 yang tercatat pada hari ini, Kamis (27/1). Sebanyak 15 sampel atau 48 persen dari total populasi positif itu dinyatakan sebagai varian Omicron.
“Saya memperkirakan 48 persen populasi Covid-19 kita adalah omicron. Data ini sinkron dengan peningkatan PR dari 0.1, naik 0,4, 0,6, 0,8 dan 1 persen. Hampir sama dengan data PR Jawa-Bali dan di atas non Jawa-Bali yang hanya 0,14 persen," jelas Andani.
Dia pun mengusulkan supaya vaksinasi, terutama bagi lansia lebih digencarkan. Gejala klinis varian Omicron diyakini tidak terlalu berat pada orang yang sudah divaksin.
"Rumah sakit harus disiapkan kembali sebagai antisipasi awal dan tracing dibuat lebih baik, sehingga kontrol lebih mudah,” kata dr Andani.
Selain itu, dia mengingatkan agar protokol kesehatan (prokes) Covid-19 diatur dengan baik. Pusat perbelanjaan, kantor, hingga pasar harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
(mdk/yan)