2 Anak Badak Jawa Lahir di Taman Nasional Ujung Kulon
Kelahiran keduanya bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional 2020. Menteri LHK memberikan nama anak badak jantan 'Luther' dan yang betina diberi nama 'Helen'
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan kelahiran sepasang badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Kelahiran keduanya bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional 2020.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, mengklaim kelahiran dua ana badak itu bukti kondisi habitat badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) masih baik.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Di mana saja di Jakarta yang terlihat dipenuhi salju dalam foto ilustrasi? Dalam foto-foto tersebut nampak Monas dipenuhi salju. Bahkan puncak Monas yang terbuat dari emas tertutup warna putih dari salju. Sementara itu, Bundaran Hotel Indonesia juga nampak dipenuhi salju. Stasiun KRL juga begitu sejuk dilihat karena dipenuhi salju. Bak stasiun kereta di luar negeri. Hal yang sama juga terjadi pada Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Stadion sepakbola nampak dipenuhi salju.
-
Apa yang dijual warga Baduy saat jalan kaki ke Jakarta? Warga adat Baduy di wilayah Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, memiliki tradisi menjual madu hutan ke luar daerah dengan berjalan kaki.
-
Kenapa Dewi Perssik merantau ke Jakarta? Ia memulai kariernya dari nol setelah mengambil keputusan untuk merantau ke Jakarta demi mewujudkan impiannya sebagai penyanyi.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
"Tahun lalu, di TN Ujung Kulon juga terdapat empat kelahiran individu badak jawa. Kelahiran badak jawa di TN Ujung Kulon tersebut juga mempertegas bahwa populasi Badak Jawa terus mengalami perkembangbiakan alami dengan baik, sehingga terus memberi harapan besar bagi kelangsungan hidup satwa langka spesies badak jawa," ujar Wiratno dalam rilisnya. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (20/9).
Keberadaan anak badak jawa jantan bernama Luther dan anak badak jawa betina bernama Helen tersebut dapat diketahui dari hasil monitoring tim Balai Taman Nasional Ujung Kulon sejak Maret hingga Agustus 2020 dengan menggunakan 93 video kamera jebak.
Hingga Agustus tahun ini, jumlah kumulatif badak jawa berdasarkan data terakhir KLHK, mencapai 74 individu, masing-masing 40 jantan dan 34 betina, dengan komposisi umur terdiri dari 15 adalah individu anak dan 59 merupakan klaster usia remaja-dewasa.
Wiratno juga memastikan perihal ketersediaan pakan spesies terancam punah itu di semenanjung Ujung Kulon masih relatif sangat baik. Sehingga menjadi daya dukung kehidupan dan perilaku badak jawa pada saat ini dan masa yang akan datang.
Menurut dia, walaupun dalam situasi pandemi Covid-19, monitoring lapangan terus dilakukan di antaranya melalui video kamera jebak masih terus berlanjut. Kegiatan monitoring dan pengamanan penuh terus dilakukan hingga akhir Desember 2020.
"Pengambilan data dan observasi habitat terus dilakukan. Pandemi ini tidak menghentikan kegiatan lapangan KLHK khususnya petugas konservasi di TN Ujung Kulon dan taman nasional lainnya di Indonesia," kata Wiratno.
Menurut dia, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, memerintahkan patroli dan kegiatan perlindungan kawasan konservasi termasuk terhadap satwa liar tetap dilaksanakan di masa pandemi Covid-19.
"Dari satu kelahiran ke kelahiran selanjutnya dari badak jawa ini terus menyambung, dan ini memperkuat optimisme serta semangat kita, terutama dalam situasi sangat sulit masa pandemi sekarang ini. Ini salah satu pesan substansial dari Menteri LHK. Ibu Menteri juga berkesempatan memberikan nama anak badak jantan 'Luther' dan yang betina diberi nama 'Helen'," ujar Wiratno.
Menteri LHK Siti Nurbaya pada pertemuan virtual menteri-menteri lingkungan hidup negara anggota G20 pada Rabu (16/9), menegaskan Pemerintah sedikitnya mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak kurang dari Rp4 triliun untuk rehabilitasi lahan dan konservasi. Termasuk untuk kegiatan konservasi di taman nasional di antaranya TNUK yang merupakan rumah bagi badak bercula satu yang terus berkembang jumlah populasinya.
Wiratno mengatakan dukungan APBN untuk konservasi dan taman nasional setidaknya menjadi penting dan memastikan tidak terjadinya kepunahan satwa-satwa kunci seperti badak. Badak merupakan salah satu spesies satwa langka kunci bersama-sama dengan gajah, orangutan, harimau, komodo, dan flagship species lainnya sebagai spesies penting di dunia.
Baca juga:
Kisah Pilu Orang Utan 'Hope' Diberondong Senapan Angin, Kritis Ditembus 74 Peluru
Dipelihara Warga Secara Ilegal, Ini Nasib Orang Utan yang Kini Berhasil Diselamatkan
Warga Bontang Pelihara 6 Penyu, Dagingnya Diduga Diperjualbelikan
Anak Kucing Hutan Ditemukan di Belakang Rumah, Ini Kronologi Lengkapnya
Mengenal Wanita-Wanita Tangguh Penjaga Konservasi Kenya