Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau
Salah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.

Salah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.

Taman Nasional Bukit Tiga Puluh, Kawasan Konservasi Orang Utan di Provinsi Riau
Taman Nasional Bukit Tiga Puluh merupakan sebuah taman nasional berupa perbukitan yang berada di tengah hamparan dataran rendah tepanya di bagian sisi timur Pulau Sumatra.
Mirip seperti taman nasional lainnya, kawasan ini juga menjadi tempat terakhir bagi spesies satwa yang terancam punah. Lebih dari itu, taman nasional ini juga memiliki kekayaan alam yang begitu tinggi.
(Foto: Wikipedia)
Dari segi administratif, taman nasional ini terletak pada lintas provinsi maupun kabupaten, mulai dari Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir di Provinsi Riau, dan Kabupaten Tebo serta Kabupaten Tanjung Jabung Barat di Provinsi Jambi.
Penasaran dengan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di Provinsi Riau? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com berikut ini.
Tipe Hutan Tropis
Mengutip beberapa sumber, Taman Nasional Tiga Puuh ini secara geografis merupakan tipe kawasan ekosistem hutan tropis dataran rendah. Iklim di sekitarnya sendiri selalu basah, dan memiliki kontur tanah kering.
Ketinggian dari kawasan taman nasional ini berada di bawah 1.000 meter dengan penyebaran vegetasi yang tergolong dalam zona vegetasi Indonesia bagian barat. Tipe pohon sebagian besar merupakan Dipterocarpaceae atau banyak dimanfaatkan untuk perkayuan.

Taman Nasional Tiga Puluh terbagi dalam tiga tipe hutan, ada hutan primer, hutan terganggu, dan hutan sekunder. Parahnya, bagian hutan terganggu ini sudah menjadi areal yang menjadi kegiatan penebangan kayu.
Jenis Flora dan Fauna
Kawasan TN Tiga Puluh ini terdapat beberapa jenis flora seperti jelutung (Dyera costulata), getah merah (Palaquium spp.), Pulai (Alstonia Scholaris), kempas (Koompassia excelsa), rumbai (Shorea spp.), jamur muka Rimau/rafflesia (Rafflesia hasseltii).
Untuk jenis fauna, ada puluhan mamalia, primata, ratusan jenis burung, dan belasan jenis kelelawar. Bukan hanya sebagai habitat biasa, TN Tiga Puluh juga menjadi rumah untuk satwa-satwa yang berada diambang kepunahan.
Mengutip indonesia-tourism.com, WWF telah memasang kamera untuk mengambil gambar Harimau Sumatera yang tergolong langka. Momen terbaiknya ketika sang induk harimau sedang bermain dengan anak-anaknya.
Konservasi Orang Utan
Di Taman Nasional Tiga Puluh ini terdapat kegiatan untuk melindung satwa-satwa yang sudah langka, mulai dari orang otan sumatra, gajah sumatra, dan harimau sumatra.
Gerakan ini diinisiasikan oleh Konservasi Ekosistem Hutan Sumatra untuk menjaga dan melestarikan satwa-satwa endemik yang langka dan terancam punah akibat adanya perburuan liar dan habitatnya yang mulai hancur.


Selain orang utan, TN Tiga Puluh sempat terdaftar dalam 20 kawasan prioritas global untuk konservasi harimau oleh pakar ahli pada tahun 2006 silam. Di sini juga orang utan dilakukan proyek pelepas-liaran mereka di alam bebas.