2 Fasilitas Karantina Mandiri Pasien Covid-19 Milik Pemkab Sleman Penuh
Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo membenarkan perihal penuhnya dua fasilitas bagi pasien Covid-19 di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang. Dua lokasi ini disebut Joko tak menerima pasien lagi hingga 30 November 2020 mendatang.
Dua fasilitas kesehatan darurat Covid-19 yaitu Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang milik Pemkab Sleman dinyatakan penuh. Kedua tempat itu kini tak lagi bisa menerima pasien positif Covid-19 berstatus OTG dan gejala ringan yang akan menjalani isolasi mandiri.
Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo membenarkan perihal penuhnya dua fasilitas bagi pasien Covid-19 di Asrama Haji dan Rusunawa Gemawang. Dua lokasi ini disebut Joko tak menerima pasien lagi hingga 30 November 2020 mendatang.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
"Asrama Haji daya tampungnya 138 pasien. Untuk Rusunawa Gemawang sekitar 74 pasien. Saat ini posisi Asrama Haji sudah 95 persen hampir penuh. Tinggal 3 kamar itu pun ada yang rusak. Kondisi Rusunawa Gemawang sudah penuh, tinggal 1 kamar," ujar Joko, Jumat (20/10).
Joko menjelaskan bahwa penuhnya dua lokasi tersebut tak lepas dari lonjakan kasus Covid-19 di Sleman. Joko menyebut selain itu, karena pertimbangan kemanusiaan, dua fasilitas untuk karantina mandiri milik Sleman itu tak hanya diisi oleh warga Sleman saja namun juga warga di luar Sleman.
Joko menuturkan jika sejak awal pihaknya memprioritaskan pasien positif Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan agar dirawat di fasilitas kesehatan darurat milik Pemda.
Joko menjabarkan bahwa kondisi penuhnya dua fasilitas darurat ini, maka pihaknya mengeluarkan Surat Keterangan Nomor: 011/9082.
Surat itu disebut Joko mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) RI nomor HK.01/07/MENKES/446/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Pelayanan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
"Keputusan Menkes nomor 446 itu, kasus Covid-19 positif asimtomatik maupun gejala ringan itu juga bisa dirawat di rumah sakit. Asal faskes darurat yang dimiliki pemda itu penuh," tutur Joko.
"Surat keterangan dari Dinas Kesehatan itu kegunaannya nanti pihak rumah sakit itu mau menerima pasien Covid-19, dengan gejala atau tidak dengan gejala. Kalau tidak ada pernyataan (faskes) penuh dari kami, itu nanti rumah sakit tidak mau menerima karena khawatir tidak bisa diklaimkan ke Kemenkes yang verifikatornya dari BPJS," sambung Joko.
Joko menambahkan bahwa pihaknya telah melaporkan kondisinya penuhnya dua fasilitas Pemda Sleman untuk pasien Covid-19 ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY maupun ke Pemda DIY. Joko menyebut bahwa selain menunggu keputusan dari Pemda DIY, Pemkab Sleman berencana membuat satu shelter baru yang berada di daerah Kalasan.
Baca juga:
Usai Acara Rizieq: Petamburan 7 Orang Positif Covid, Puncak 20 dan Tebet 50
Ridwan Kamil Ajak Semua Pemimpin Jaga Lisan & Tindakan Selama Pandemi Covid-19
INFOGRAFIS: Tips Berbagi Informasi Terkait Covid-19 Agar Terhindar dari Hoaks
Mendagri Dukung Pembelajaran Tatap Muka: SE Disampaikan ke Kepala Daerah Pekan Depan
Muncul Klaster RS Swasta di Garut, Puluhan Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19
Jangan Sepelekan, Begini Cara Memakai, Melepas & Membuang Masker yang Benar