2 Pedagang Ikan Keliling di Yogya Positif Terinfeksi Covid-19
Dari pengakuan, kedua pedagang ikan keliling ini sempat datang ke sejumlah pasar di DIY seperti Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta dan Pasar Colombo, Sleman.
Dua orang pedagang ikan keliling asal Kabupaten Gunungkidul, DIY dinyatakan positif virus Corona. Kedua pedagang ikan keliling ini dinyatakan positif virus Corona pada 30 Mei 2020 yang lalu.
Berdasarkan data dari Pemda DIY, dua pedagang ikan keliling ini dinyatakan sebagai pasien dengan nomor kasus 234 dan 235. Dari pengakuan, kedua pedagang ikan keliling ini sempat datang ke sejumlah pasar di DIY seperti Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta dan Pasar Colombo, Sleman.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Pemkot Yogyakarta pun kemudian melanjutkan temuan tersebut dengan menggelar rapid test di Pasar Kranggan. Rapid test ini menyasar ke 39 orang pedagang daging ikan di los Pasar Kranggan.
"Kasus (pasar) Kranggan kemarin los pasar ikan ada di luar acara rapid tes (massal). Kita mentracing 39 pedagang di Kranggan terkait penjual ikan tersebut," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Kamis (4/6).
Heroe menuturkan dari hasil rapid test pada 39 pedagang ikan di Pasar Kranggan diketahui ada satu yang hasilnya reaktif. Satu pedagang dengan hasil reaktif ini diketahui adalah warga Kabupaten Sleman.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Joko Hastaryo membenarkan adanya satu warga Kabupaten Sleman yang hasil rapid testnya reaktif. Dari hasil rapid test itu, Dinkes Sleman pun melakukan tes swab pada Rabu (3/6) sebagai tindak lanjut.
"Yang bersangkutan tanggal 3 Juni sudah dilakukan uji swab. Namun, belum keluar hasilnya. Saat ini masih menjalani karantina di asrama haji menunggu swab kedua dan hasilnya. Dia laki-laki 60 tahun warga Kecamatan Mlati," papar Joko.
Joko menuturkan dari hasil penelusuran diketahui kedua pedagang ikan keliling yang dinyatakan positif virus Corona itu juga sempat mampir ke Pasar Colombo Sleman. Nantinya, lanjut Joko, Dinkes Sleman akan melakukan rapid test di Pasar Colombo sebagai bagian dari tracing. Rapid test direncanakan akan digelar 9 Juni 2020 mendatang.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menyebut dua pedagang ikan keliling asal Gunungkidul yang dinyatakan positif corona saat ini telah menjalani isolasi. Isolasi dilakukan di shelter Wanagama.
Dewi menambahkan pihak Dinkes Gunungkidul juga melakukan tracing kepada kontak erat kedua pedagang ikan keliling tersebut. Dari hasil tracing, lanjut Dewi diketahui ada 271 orang yang pernah kontak dengan kedua pedagang ikan keliling itu.
"Ada 271 yang ditracing dan diperiksa RDT-nya. Hasil 9 reaktif. Yang pernah kontak atau satu area dengan kasus positif," jelas Dewi.
Baca juga:
Hari Ini, 44 Kasus Baru Positif Covid-19 Terdeteksi di Sumut
Tiga Hari Berturut-turut, DIY Tak Ada Penambahan Kasus Positif Corona
10 Provinsi Tidak Ada Penambahan Kasus Covid-19 Hari Ini
Takut Lihat Hasil Rapid Test Reaktif, Pasutri Ini Kabur dari Rumah Sakit
Kasus Covid-19 di Denpasar Kembali Meningkat, 11 Orang Positif dalam Sehari
BRI Pastikan Tak Akan PHK Maupun Tutup Kantor Cabang Akibat Corona dan Digitalisasi