2 polisi di Papua diduga terlibat narkoba, melawan saat diringkus
Keduanya kini diperiksa di Polda Papua.
Dua polisi ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua dan Kepolisian Daerah (Polda) Papua. Sebabnya, mereka diduga terlibat peredaran narkotika jenis sabu.
Kepala BNN Provinsi Papua, Kombes Pol Jackson AL mengatakan, penangkapan kedua polisi berinisial L dan I adalah pengembangan dari penangkapan pemakai berinisial M.
"Berdasarkan informasi dari masyarakat pada Rabu (16/3), ada seseorang dengan inisial M berencana akan melakukan pesta sabu di rumah salah satu warga. Berkat informasi tersebut, sekitar pukul 19.00 WIT, personel gabungan BNN dan Dit Narkoba Polda Papua langsung menuju di sekitar TKP guna melakukan pengintaian," kata Jackson di Jayapura, Kamis (17/3).
Menurut Jackson, sekitar pukul 19.15 WIT, tim gabungan langsung menangkap dan menggeledah M. Mereka mendapat barang bukti berupa narkotika golongan I jenis sabu, serta alat isap sabu, bong, dan bukti lainnya.
"Dari interogasi awal yang dilakukan tim bahwa sabu tersebut didapat dari seorang oknum Polri dengan inisial L," ujar Jackson.
Polisi lantas mengejar L. "Tim gabungan, saya pimpin langsung bersama Dir Narkoba Polda Papua, Kombes Pol Franky Harianto Parapat, untuk terus menelusuri hasil interogasi itu," ucap Jackson.
Kemudian, pada Kamis sekitar pukul 01.00 WIT, di perumahan samping Bar Boulevard II, M diminta membeli sabu sebanyak satu paket dari L.
"Tapi, di saat bersamaan tim gabungan yang berusaha melakukan penangkapan terhadap oknum anggota Polri itu dengan mencoba mengetuk pintu rumahnya. Namun terjadi perlawanan," lanjut Jackson, seperti dilansir dari Antara.
L, kata Jackson, keluar dari rumah dengan memegang sebilah parang panjang dan mencoba melawan.
"Namun tim yang saat itu telah bersiap langsung mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, sehingga membuat oknum anggota Polri itu secara perlahan tidak lagi melakukan perlawanan," imbuh Jackson.
Lebih lanjut Jackson mengatakan, setengah jam kemudian setelah L menyerah, seluruh tim memasuki rumah dan menggeledah.
"Saat digeledah, pada salah satu kamar ditemukan satu oknum anggota Polri lainnya dengan inisial I sedang bersembunyi. Kini keduanya telah berada di kantor BNN Papua untuk pemeriksaan," tutup Jackson.
Baca juga:
Tes urine di SPN Pekanbaru, 4 polisi positif narkoba
Sempat dicurigai pakai narkoba, tes urine 5 polisi ini hasilnya beda
Budi Waseso minta Slank jadi duta narkoba
Sabu 1 kg yang dibawa 2 wanita diduga akan dijual ke pejabat Kaltim
Pemasok 30 Kg ganja ditangkap BNNP Sumut
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana cara warga Cianjur membantu polisi dalam memberantas narkoba? Primadona menambahkan bahwa selama ini pengungkapan kasus, dan penangkapan pelaku banyak dibantu oleh warga setempat, berkat kesigapannya saat terjadi aktivitas yang tidak wajar. Biasanya warga akan langsung melakukan pengintaian, dan terbukti dari berbagai kasus yang terungkap. "Warga di berbagai wilayah rawan dapat membantu petugas dengan melaporkan kegiatan yang mencurigakan di lingkungan tempat tinggal-nya, agar peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Cianjur dapat diberantas," kata dia.