2 PR Penting untuk Gubernur-Wakil Gubernur Bali Terpilih 2024
Dua PR yang paling dia sorot adalah masalah kemacetan dan sampah di Bali.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengungkapkan ada Pekerjaan Rumah (PR) bagi calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) yang terpilih nantinya.
Semua itu sudah tertulis jelas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
- Prabowo Soal Pilgub Bali, "Saya Berharap Bisa Bekerja Sama dengan Gubernur yang Sudah Saya Kenal Hatinya"
- Dilantik Jadi Pj Bupati Bogor, Bachril Langsung Diingatkan Pj Gubernur: Tidak Perlu Buat Kebijakan Baru!
- Daftar Pilkada 2024, Pasangan De Gadjah - Putu Agus Ingin Bali Maju, Cerdas & Berbudaya
- Pj Gubernur Agus Fatoni Lantik Pj Wali Kota Palembang Ucok Abdul Rauf Damenta Gantikan Ratu Dewa
"(Untuk PR) kebetulan sudah ada, tinggal ngikutin RPJMN dan RPJMD yang sudah disiapkan," kata dia, saat usai mengikuti acara doa bersama lintas agama yang digelar di GOR Yudomo Praja Raksaka Kepaon, Kodam IX/Udayana, di Denpasar, Bali, Selasa (19/11).
Adapun persoalan yang diselesaikan pemenang Pilkada Bali 2024 antara lain persoalan kemacetan lalu lintas dan sampah. Untuk mengatasi macet lewat proyek Light Rail Transit (LRT) bawah tanah Bali yang telah resmi dimulai pada tanggal 4 September 2024 lalu.
"Persoalan kemacetan dan lalu lintas dan masalah sampah, itu tolong nanti bisa dilanjutkan. (LRT) Iya itu (infrastruktur) itu (atasi) kemacetan kan," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam Pilgub Bali ada dua pasangan calon (Paslon) yang maju dalam Pilkada Serentak 2024. Yaitu, pasangan Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana atau Mulia-Pas mendapat nomor urut 1. Sedangkan pasangan Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta atau Koster-Giri memperoleh nomor urut 2.
Pasangan Mulia-Pas diusung oleh gabungan partai yang mayoritas berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra, NasDem, PKS, PAN, Demokrat, PKN dan PSI. Sedangkan pasangan Koster-Giri diusung oleh PDI-Perjuangan, PKB, Gelora, Hanura, PBB, Partai Ummat, dan Partai Buruh.