20,9 % Remaja di DKI, Bekasi & Tangerang hamil di luar nikah
Kasus ini cukup memprihatinkan sehingga pemerintah perlu memblokir situs-situs porno di Indonesia.
Hubungan seks sebelum pernikahan semakin mengkhawatirkan. Hasil penelitian menunjukkan dari 3.600 sampel kesehatan remaja yang dilakukan di wilayah Jakarta, Tangerang dan Bekasi, tercatat sebesar 20,9 persen remaja pernah hamil di luar nikah.
"Kasus tersebut terjadi akibat meniru tayangan situs-situs porno melalui telepon genggam. Sedangkan remaja dan keluarganya tidak mau menerima konseling tentang menjaga kesehatan reproduksi remaja dan bahayanya, jika melakukan hubungan seks pra nikah," kata Deputi KS-PK BKKBN Dr Sudibyo Alimoesa MA, dalam keterangannya seperti dikutip dari Antara, Rabu (7/11).
Menurut dia, kasus ini cukup memprihatinkan sehingga pemerintah perlu memblokir situs-situs porno baik yang bisa diakses melalui telepon genggam maupun warung internet.
Sudibyo mengatakan, ketika dirinya berkunjung ke China, mencoba membuka situs porno itu, namun sulit dibuka karena pemerintah di sana justru telah memblokir situs tersebut.
"Kebijakan tersebut dilakukan pemerintah China sebagai bagian dari menjaga kualitas remaja. Karena setiap pasangan keluarga di sana hanya memiliki seorang anak," ujar Sudibyo.
Berbeda dengan Australia National University yang justru menyarankan untuk mendistribusikan secara bebas alat kontrasepsi (alkon) kepada remaja. Hal ini guna melindungi remajanya agar tidak hamil sebelum nikah.
Ironisnya, katanya lagi, di Indonesia justru situs porno terbuka dengan mudah dan bebas yang bisa diakses di HP, komputer, melalui warung-warung internet, di hotel dan lainnya.
"Indonesia tercatat sebagai pengunduh situs porno terbesar di dunia," katanya itu terjadi karena penduduknya banyak dan internet bisa diakses bebas. Akan tetapi di lain pihak BKKBN juga tidak bisa meniru kebijakan Australia yang mendistribusikan bebas alkon itu.
Namun demikian pemerintah AS justru sekarang gencar mensosialisasikan tentang bahayanya seks bebas dan seks pra nikah sehingga sedikit demi sedikit. Kini remaja negeri Paman Sam itu sudah mulai mundur dari prilaku menyimpang tersebut.
Karena itu keberadaan Pusat Informasi Keluarga (PIK) penting agar orang tua bisa membentengi anak-anak mereka dari pergaulan dan seks pra nikah itu. Di Indonesia kini sudah terbentuk sebanyak 16 ribu unit PIK sedangkan di Riau sendiri sebanyak 507 unit PIK. Pengurus PIK adalah remaja.