21 Ribu personel TNI & Polri dikerahkan mengamankan Pemilu 2019 di Jateng
21 Ribu personel TNI & Polri dikerahkan mengamankan Pemilu 2019 di Jateng. Polisi memprediksi potensi kerawanan bakal terjadi sejak tahapan awal sampai ketidakpuasan dalam penghitungan suara. Namun, persiapan pengamanan sudah berlangsung.
21 ribu personel TNI, Polri dan Linmas dikerahkan mengamankan Pemilu 2019 di Jawa Tengah. Ribuan personel gabungan itu dikerahkan untuk memastikan situasi keamanan selama pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang berlangsung kondusif.
"Untuk personel yang dikerahkan nanti gabungan di antaranya Polri, TNI, dan Linmas," kata Karo Binops Polda Jateng Kombes Hariyanto usai simulasi pengamanan Pilpres dan Pileg di Akpol, Semarang, Senin (17/9).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Siapa yang memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri? Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto menghadiri pembekalan kepada calon perwira remaja TNI-Polri pada Jumat, 12 Juli 2024.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Polisi memprediksi potensi kerawanan bakal terjadi sejak tahapan awal sampai ketidakpuasan dalam penghitungan suara. Namun, persiapan pengamanan sudah berlangsung.
"Kita tetap minta petugas siaga karena Pileg dan Pilpres ini banyak potensi kerawanan, mulai dari tahapan pemilihan legislatif, masa kampanye, masa tenang yang potensi money politik, dan pencoblosan yang menimbulkan ketidakpuasan penghitungan suara," ungkapnya.
Persiapan pengamanan dilakukan sejak dini lantaran penetapan calon oleh KPU ditentukan pada 20 September dan masa kampanye 23 September 2018. Maka dari itu petugas dilibatkan dalam latihan simulasi.
"Ada 2 ribu petugas yang ikut serta simulasi nantinya. Tiap-tiap Polres juga akan melakukan hal yang sama," ujarnya.
Dalam simulasi di gelar Polda Jateng, menggambarkan pengamanan saat situasi genting hingga terjadi kericuhan. Mulai adanya calon presiden yang sedang melaksanakan kampanye terbuka untuk melakukan visi misi dan janji politiknya.
Di tengah -tengah orasinya tiba-tiba datang sekelompok orang tidak dikenal membuat keributan dan melempari capres menggunakan benda berbahaya.
Cabut segera dievakuasi menuju tempat yang aman, namun rute yang harus dilewati merupakan daerah rawan. Karena massa sudah terprovokasi melakukan sabotase kendaraan dengan melakukan pelemparan.
Petugas yang terdiri dari Brimob, Sabhara langsung membentuk barisan blokade untuk membubarkan massa dengan melakukan penambakan peringatan dan menyemprotkan gas air mata.
Itulah gambaran simulasi pengamanan Pileg, dan Pilpres serentak di Jateng menggambarkan pengamanan seluruh tahapan pemilu mulai dari penetapan oleh KPU, kampanye dan penghitungan suara.
Baca juga:
Kapolri nilai pertarungan Pileg lebih keras ketimbang Pilpres
TNI-Polri rapatkan barisan bahas pengamanan Pemilu 2019
Pengamanan Pilkada Tangerang habiskan dana Rp 2,6 miliar
Kapolda Metro Jaya puji anggota berhasil amankan Pilkada
Sebelas kasus dugaan politik uang di Pilkada Banyumas dihentikan
Ribuan aparat amankan rapat pleno rekapitulasi Pilgub dan Pilwalkot Makassar
Rapat pleno KPU Makassar ricuh, anggota Panwascam diamankan polisi