21 Warga di Yogyakarta tewas usai tenggak miras oplosan
12 di antaranya berstatus mahasiswa. Sementara itu 25 warga saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit.
Sebanyak 21 warga di Sleman, Yogyakarta, tewas usai menenggak miras oplosan. Sementara itu, 25 warga lainnya dirawat di rumah sakit dan beberapa di antaranya kritis.
"Kami mencatat korban tewas yang sebelumnya terdata 15 orang bertambah lagi menjadi 21 orang. Para korban yang masih mendapatkan perawatan ini rata-rata mengeluhkan mual, pusing, hingga pandangan kabur," kata Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Sepuh Siregar di Sleman, Minggu (7/2). Demikian tulis Antara.
Dia mengatakan, dari 21 korban tewas, 19 di antaranya mengonsumsi minuman keras oplosan yang diramu tersangka Sasongko, warga Depok, Kabupaten Sleman.
"Rata-rata mahasiswa ada yang wanita juga. Dari 21 korban tewas, 12 di antaranya berasal dari luar Pulau Jawa yang sebagian besar berstatus sebagai mahasiswa bahkan tinggal di sejumlah asrama daerah asal mereka. Kemudian enam warga Kota Yogyakarta, dan tiga korban tewas lainnya berasal dari Sleman," katanya.
Sepuh mengatakan, pihaknya akan mengirim sisa minuman keras oplosan yang dikonsumsi para korban ke Labfor Polri Cabang Semarang untuk menyelidiki secara detail zat yang mematikan para korban.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Sleman menangkap Sasongko (45) warga Dusun Ambrukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman dan istrinya Sori Badriyah (42) yang merupakan peracik atau peramu minuman keras oplosan, Jumat (5/2).
Selain itu Polsek Seyegan Sleman juga mengamankan pasangan suami istri Murtini (35) dan Priyanto (35) warga Margoluwih, Seyegan karena minuman keras yang dijual menewaskan Sarimin (35) dan Anang, (35).
Selain menahan Sasongko, Polres Sleman juga menetapkan istrinya, Sori Badriyah sebagai tersangka yang kini ditahan di ruang tahanan wanita Polsek Beran Sleman.
"Badriyah berperan ikut meracik miras dan menjual minuman keras seperti Sasongko. Secara umum, kedua tersangka meracik minuman keras dengan bahan etanol, air mineral, sari gula dan perasa buah," katanya.