3 Anak buah SBY ini bela bosnya soal buku curhat
Siapa saja yang membela bukunya SBY? Berikut yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (14/11):
Belum terbit, buku karangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menjadi kontroversi. Buku yang konon akan berisi curhat Presiden SBY dan masukan-masukan buat para calon presiden itu mendapat kritikan berbagai kalangan.
Namun selain dikritik sana sini, buku tersebut mendapat dukungan dari anak buah SBY. Heru Lelono misalnya. Staf Khusus Presiden SBY bidang Komunikasi tersebut mengkritik balik orang-orang yang nyinyir terhadap buku karangan SBY itu.
"Apalagi mereka berkomentar sinis sebelum membaca isi bukunya, diterbitkan saja belum. Menjadi orang bijak memang memerlukan kepribadian atau peradaban pribadi yang cukup baik. Di sanalah etika sosial mampu dipahami," sindir Heru.
Siapa saja yang membela bukunya SBY? Berikut yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (14/11):
-
Kenapa buku "Segala-galanya Ambyar" dianggap bisa membantu dalam mencari makna kehidupan? Dalam karya nya Mark Manson mengajak pembaca untuk melakukan analisis mendalam terhadap aspek sosial manusia dan mencari makna kehidupan dengan cara berpikir yang segar dan belum pernah dipertimbangkan sebelumnya.
-
Apa bedanya kamu dengan buku? Apa bedanya kamu sama buku?Kalau buku jendela dunia, kalau kamu duniaku.
-
Apa yang ditawarkan Toko Buku Bandung untuk menarik minat baca? Koleksi buku di Toko Buku Bandung juga sangat bervariasi, mulai dari buku-buku sejarah hingga komik, dari harga yang terjangkau mulai dari lima ribu rupiah sampai dua puluh lima juta, dari buku-buku lawas yang sudah berumur satu abad lebih hingga buku-buku yang baru diterbitkan juga ada,” katanya.
-
Apa yang membuat liburan terbaik menurut quote ini? "Sebuah liburan terbaik diukur dalam teman, bukan cuma jarak tempuh."
-
Apa isi dari Buku Mati? Buku yang memiliki judul ganda, ‘The Spells of Coming Forth by Day,’ atau dikenal dengan sebutan Buku Mati, ternyata menyimpan makna mendalam dalam dunia gaib. Selain memuat berbagai mantra, buku ini juga dipenuhi dengan kidung yang diyakini memiliki kekuatan gaib.
-
Kenapa membaca buku penting dalam kehidupan sehari-hari? Hari Buku Sedunia menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca sebagai keterampilan fundamental yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Heru lelono
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Heru Lelono mendukung buku karangan bosnya, Presiden SBY. Bagi Heru, buku adalah sumber ilmu. Siapa saja yang bersedia menulis dan menyusun sebuah buku yang bernilai pengetahuan, maka dia adalah orang yang bermanfaat bagi sesama. "Artinya menulis buku adalah salah satu bentuk ibadah. Apalagi kalau buku itu berisi tulisan jujur dan bertanggungjawab dari seorang pemegang amanah rakyat," imbuhnya.
Menulis buku dan dipublikasikan menurut Heru bukan saja sebagai salah satu bentuk tanggungjawab kepada publik, namun juga sebuah etika keterbukaan. "Saya pribadi sungguh miris membaca pihak-pihak yang menanggapi secara sinis rencana SBY menerbitkan buku tulisan pribadinya yang akan berjudul 'Selalu Ada Pilihan' itu.
"Apalagi mereka berkomentar sinis sebelum membaca isi bukunya, diterbitkan saja belum. Menjadi orang bijak memang memerlukan kepribadian atau peradaban pribadi yang cukup baik. Di sanalah etika sosial mampu dipahami," sindir Heru.
Apalagi, menurutnya kalau yang berkomentar adalah sosok-sosok yang ingin tampil sebagai tokoh panutan masyarakat dan mewakili rakyat. "Alangkah mengenaskan nasib rakyat Indonesia bila tokoh panutannya tidak memiliki kemampuan untuk mengamalkan apa itu etika politik yang juga etika sosial tersebut," ujarnya.
Ramadhan Pohan
Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan tampak geram dengan kritik yang dilontarkan sejumlah pihak tentang buku 'Selalu Ada Pilihan' karangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan diluncurkan bulan depan.
Dia menuding balik jika banyak pihak yang khawatir dengan kharisma SBY yang akan dituangkan dalam buku nanti.
Ramadhan merasa aneh jika ada pihak-pihak yang tidak setuju atau mengkritik buku SBY. Dia menjelaskan, jika buku itu adalah hak pribadi seorang Ketua Umum Partai Demokrat.
"Aneh oposan Indonesia ini. Orang nerbitkan buku kok diatur-atur. Otoriter sekali. Apa urusan mereka dengan hak asasi orang menerbitkan buku? Mau besok, lusa, tahun depan, SBY ingin terbitkan buku, bukan urusan oposisi," ujar Ramadhan dalam pesan singkat, Senin (11/11).
Ramadhan menyebut pihak-pihak yang melarang SBY buat buku adalah orang zalim. Dia mengingatkan agar partai oposisi tidak melarang apapun yang menjadi hak seorang presiden dalam berkarya.
"Nyata sekali mereka zalim sama SBY. Mereka sok mau ngatur. Oposisi jangan langgar HAM SBY dong," imbuhnya.
Ramadhan pun merasa heran dengan orang-orang yang mengomentari rencana SBY meluncurkan buku tersebut. Dia yakin, jika komentar itu dilancarkan sebagai bentuk ketakutan oposisi.
"Saya tidak tahu motivasi mereka. Yang pasti, mereka gentar dengan kharisma SBY. Khawatir atas kekuatan dan ketokohan SBY sekaligus makin meruntuhkan oposan naif tersebut," ujar dia.
Julian Aldrin Pasha
Juru Bicara Presiden Julian mengatakan, dalam buku barunya nanti Presiden SBY berbagi suka dan duka. 9 Tahun kepimpinannya, SBY memberikan suatu gambaran kepada publik mengenai pengalamannya.
"Selama 9 tahun ini juga juga berbagi suka duka dalam menjalankan pemerintahan ini, terlebih dari itu ini ditujukan untuk memberikan suatu gambaran pandangan kepada publik, pembaca, mengenai apa saja pengalaman beliau," ujar Julian.
Julian membantah buku itu terlalu dini untuk diluncurkan. Menurut Julian, buku itu memang ditujukan untuk mereka yang maju menjadi kandidat Capres 2014.
"Ini memang ditujukan untuk mereka yang maju untuk kandidat akan datang, jadi momentumnya pas akhir tahun ini juga didedikasikan salah satunya menjelang pilpres langsung 2014," pungkasnya.