3 Hari hanyut di Sungai Brantas, jasad Yusuf ditemukan tak bercelana
Korban semalam sudah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dilakukan visum luar.
Keganasan arus Sungai Brantas kembali memakan korban. Kali ini yang menjadi korban adalah Yusuf Firmansyah (15) warga Mergosono Gang 7, RT 1 RW 8 Kendungkandang, Malang.
Setelah 3 hari terbawa arus, tubuh korban ditemukan di Dam Kedungpendaringan, Kepanjen, yang berjarak sekitar 35 Kilometer dari lokasi dirinya diduga jatuh dan terbawa arus.
"Korban ditemukan kemarin sore di Dam Kedungpendaringan, Kepanjen dalam kondisi mengambang. Kaos yang dipakai masih menempel, tetapi sudah tidak memakai celana," kata Agus Demit, petugas SAR saat dihubungi melalui telepon, Minggu (15/2).
Korban semalam sudah dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dilakukan visum luar. Begitu diserahkan, keluarga langsung memakamkannya tadi malam.
Saksi sebelumnya melihat korban sedang bersantai di rumah kakaknya di Mergosono Gang 1 RT 6 RW 6 pada Kamis (12/2) sekitar pukul 14.30 WIB. Dia kemudian turun ke Sungai Brantas karena diduga tertarik melihat banyak ikan.
Warga mengaku mendengar teriakan minta tolong. Mereka lantas segera berusaha memberi pertolongan. Tapi anak dari pasangan Muhammad Rafik dan Indri Priastuti itu sudah terbawa arus deras.
"Semua orang mendengar saat Yusuf teriak, dia juga tidak bisa berenang," kata Hilda Siskowati, kakak kandung korban.
Saat kejadian, Hilda mengaku sedang mengurus anaknya yang masih bayi. Sehari-hari memang biasa anak-anak bermain di pingir sungai bersama yang lain. Yusuf sendiri sedang bermain di rumah kakaknya sejak tiga minggu lalu.
Adiknya sempat sekolah di SMP 7 Malang, tapi dropout saat naik kelas VIII. Dia kemudian pindah ke SMP Taman Harapan tapi juga tidak selesai.
Dalam proses pencarian Yusuf, tim SAR menurunkan 51 personel dengan dibantu Tim Basarnas Jawa Timur dan komunitas rafting dari Universitas Negeri Malang. Mereka melakukan penyisiran sepanjang sungai Brantas.