Tidak Ditemukan Luka, Mayat dalam Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Diduga Kekurangan Oksigen
Polisi tengah berusaha untuk mengungkap identitas dari jasad tersebut.
Polisi tengah berusaha untuk mengungkap identitas dari jasad tersebut.
Tidak Ditemukan Luka, Mayat dalam Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Diduga Kekurangan Oksigen
Teka-teki penyebab kematian wanita ditemukan membusuk dalam peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/1) masih misterius. Polisi tengah berusaha untuk mengungkap identitas dari jasad tersebut.
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana mengatakan, hasil pemeriksaan luar ditemukan ada tanda kekurangan oksigen dari jasad wanita berusia sekitar 50-65 tahun tersebut.
"Ditemukan adanya tanda kekurangan oksigen. Mungkin ya, mungkin di dalam kontainer itu," kata I Gusti saat dikonfirmasi Kamis (18/1).
Dugaan kekurangan oksigen itu didapat dari kondisi tidak ada udara dalam kontainer pada waktu yang lama.
Namun demikian, temuan itu masih harus dipastikan dengan proses autopsi dari tubuh korban.
"Saat di kontainer mungkin masih hidup, kalau seperti itu. Jadi ketika di dalam kontainer tidak ada udara, ya sudah. Tapi nanti untuk intinya untuk merangkum semua itu harus dibedah mayatnya dilihat jaringan paru-parunya barulah kesimpulan keluar, ini baru awal," kata I Gusti.
Proses autopsi baru akan dilakukan sore hari ini. Autopsi dilakukan dengan mendalami waktu kematian wanita yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
"Tidak ada memar tidak ada luka gores atau tusuk, tidak ada. Kemudian tidak tampak ataupun teraba adanya patah tulang. Jadi saat diraba tidak ada patah tulang baik di tangan, kaki. Kemudian leher nggak ada yang patah tulangnya," kata I Gusti.
Polisi Telusuri Asal Kontainer
Sebelumnya, warga pelabuhan Tanjung Priok, digegerkan dengan penemuan mayat wanita tanpa identitas dalam peti kemas di Lapangan Penumpukan Perca Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Polisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
"Kita juga lagi telusuri dokumen manifest perjalanan kontainer tersebut nah itu kan perlu kita track record terakhir kali muat barang di mana dan status kondisi sebelum berlabuh di terminal Tanjung Priok," kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Krishna Narayana saat dikonfirmasi, Rabu (17/1).
Selain menelusuri dokumen manifest perjalanan kontainer, polisi telah menyelidiki melalui CCTV terpasang lokasi penemuan mayat. Namun polisi menyebut belum ada hal-hal mencurigakan dari penyelidikan tersebut.
"Belum ada hal mencurigakan untuk yang kita lihat di daerah sana karena memang daerah tersebut di Tanjung Priok kan wilayah terbatas yang bisa masuk hanya tenaga kerja bongkar muat dan beberapa pegawai bongkar muat tersebut," kata Krishna.
Adapun ciri-ciri jasad korban diperkirakan berjenis kelamin perempuan dengan ciri-ciri berambut keriting panjang. Usianya diperkirakan 50 hingga 55 tahun.
"Tidak ditemukan identitas, memakai celana pendek, tidak memakai baju. Kondisi korban sudah membusuk," ujar dia.
Selain itu, ditemukan satu tas selempang bermotif boneka di sekitar mayat. Saat dicek, didapati dua baju, dan satu pakaian dalam disertai satu lembar uang Rp5 ribu dan beberapa keping uang receh Rp1.000 dan Rp500.
"Di dekat korban itu juga ada satu buah bekas air mineral, kemudian beberapa, seperti potongan karton bungkus air mineral itu. kemudian kira juga temukan sarung satu bermotif garis-garis," ujar dia.