Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari
Peristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Jasad sudah mengeluarkan bau, sementara si anak dalam kondisi kelaparan
Kisah Pilu Anak Difabel Terbaring di Samping Jasad Ibu Sudah Meninggal Beberapa Hari
Viral di media sosial mengisahkan anak berkebutuhan khusus seorang diri mendampingi sang ibu yang telah meninggal dunia. Selama beberapa hari, anak itu menemani jasad ibunya di dalam rumah.
Peristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi. Kematian sang ibu baru diketahui setelah bau tak sedap tercium dari rumah dan membuat tetangga curiga.
Warga kemudian mendatangi rumah itu pada Minggu (24/3). Jasad sudah mengeluarkan bau, sementara si anak dalam kondisi kelaparan.
Kronologi
Peristiwa ini bermula ketika warga setempat tak melihat Siti Komariyah (64 tahun) yang sehar-hari bekerja sebagai pedagang sayur di Pasar Blambangan. Padahal biasanya, Komariyah ramah menyapa warga di sekitar tempat tinggalnya.
Setelah lima hari Siti tak terlihat, tetangga mendatangi rumah dan menghubungi korban tetapi tak di respons.
"Lalu ada teman korban sesama pedagang pasar, bu Lilik yang berinisiatif mendatangi rumah bu Komariyah. Karena mereka berdua cukup dekat," ujar Ketua RT setempat Ainur Rofiq saat dikonfirmasi awak media (26/03).
Begitu tiba di rumah sederhana bercat putih itu, kondisi rumah terkunci. "Bu Lilik sempat menggedor-gedor tapi tidak ada jawaban dari dalam. Apalagi tercium bau tidak sedap dari luar rumah," ujar Rofiq.
Khawatir terjadi sesuatu, Lilik kemudian melapor kepada perangkat RT/RW setempat. Warga kemudian mendobrak rumah tersebut.
Begitu dibuka, bau menyengat semakin terasa. Warga terkejut ketika melihat pemandangan salah satu sudut kamar.
Siti Komariyah sudah terbaring di atas kasur dalam kondisi yang mulai membusuk. Di sampingnya, terbaring putra korban, DA 32 yang mengalami keterbelakangan mental, menemani jasad sang ibu. DA dalam keadaan lemas diduga karena tak makan.
"Ketika ditemukan kondisi putra korban juga lemas. Kemungkinan sudah berhari-hari tidak makan," ungkap Rofiq.
Selama beberapa tahun terakhir, korban yang sudah berusia lansia itu tinggal hanya berdua dengan anaknya. Selain mengalami keterbelakangan mental, sang anak sehari-harinya juga terbaring di kasur.
Menurut Rofiq, warga tidak menaruh curiga sama sekali bahwa tetangganya itu telah meninggal. "Tetapi memang beberapa hari yang lalu, ada tetangga yang dicurhati korban, bahwa korban mengeluh sakit kepala," ungkap Rofiq.
Peristiwa ini langsung dilaporkan ke polisi. Petugas dari Polsek Banyuwangi kota dan BPBD Banyuwangi langsung datang untuk mengevakuasi jenazah korban.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin menjelaskan, dugaan sementara korban sudah meninggal dunia lebih dari empat hari yang lalu.
"Dilihat dari kulitnya yang sudah mengelupas dan dipenuhi belatung," kata Kusmin yang ikut melakukan evakuasi.
Menurut keterangan saksi yang diperiksa polisi, beberapa hari sebelum ditemukan meninggal, korban mengeluh migrain. Hal itu yang diduga menjadi pemicu korban meninggal dunia.
"Korban diketahui memiliki penyakit maag akut. Beberapa warga juga sempat dikeluhi bahwa korban sering migrain," terangnya.
Jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Blambangan untuk penanganan lebih lanjut.
"Putra korban bernama Daniel Agus juga dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis," pungkas Kusmin.