30 Ribu cap tangan anti asap rokok pecahkan rekor MURI
Cap tangan warga Solo dan sekitarnya tersebut dibubuhkan di atas kain spanduk putih berukuran 15x27 meter.
Sedikitnya 30 ribu cap tangan berisi pesan Stop Asap Rokok di Solo, Jawa Tengah, berhasil memecahkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Cap tangan warga Solo dan sekitarnya tersebut dibubuhkan di atas kain spanduk putih berukuran 15x27 meter. Penyerahan rekor MURI dilakukan di area car free day, Jalan Slamet Riyadin Solo, Minggu (1/5).
Aksi cap tangan yang digalang sejak sepekan lalu oleh Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Solo tersebut, dilakukan dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Kepala BBKPM Solo Sigit Priohutomo mengatakan kampanye stop asap rokok tersebut melibatkan instansi pemerintah, masyarakat, akademisi, pelajar serta Asosiasi Rumah Sakit dan Balai Kesehatan Paru (Arsabapi) di 23 kota/kabupaten di Indonesia, seperti Magelang, Klaten, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, Pamekasan, Jember, Pati, Semarang, Makassar, Ambon dan lainnya.
"Penggalangan cap tangan Stop Asap Rokok di gelaran car CFD, dilanjutkan ke sejumlah sekolah, Pondok Pesantren dan di Balaikota Solo," ujarnya.
Selain aksi cap tangan, kegiatan juga diawali dengan pawai yang diikuti sekitar 3.000 peserta dengan membawa poster stop asap rokok dari perempatan Ngarsapura. Beberapa diantaranya juga ada yang menumpang becak dan kereta uap Jaladara.
Lebih lanjut Sigit mengatakan, pemecahan rekor MURI melalui aksi cap tangan ini sebagai wujud komitmen bersama untuk membebaskan asap rokok di lingkungan umum ataupun keluarga. Dari data BBKPM tercatat 60 persen masyarakat di Solo terserang penyakit Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK). Di mana paru-paru tidak mampu melakukan pertukaran oksigen dengan karbon dioksida (CO2).
Menurut dia, orang yang terserang penyakit PPOK akan mengalami gangguan pernapasan. Penyakit PPOK ini sebagian besar menyerang perokok aktif.
Selain diberikan kepada Kepala BBKPM Solo, piagam yang diserahkan secara langsung oleh Manager MURI, Sri Widayati juga diberikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Sebelumnya penghargaan rekor MURI untuk cap tangan ini dicetak di Yogyakarta dengan jumlah 21.000 cap tangan," terang Sri Widayati.