300 Polisi kawal distribusi soal di Jakarta Utara
"Peluang-peluang naskah tercecer atau dipotong di jalan kita pastikan tidak ada," tegas AKBP Nurdi.
Isu kebocoran di hari kedua Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Atas (SMA) membuat aparat kepolisian memperketat pengamanan distribusi soal. 300 Anggota disiagakan untuk menjemput, mengawal dan mengantar soal dan lembar jawaban di rayon Jakarta Utara.
"Kita turunkan 300 personel dan setiap dua anggota polisi mengawal penjemputan dan pengantaran. Kita enggak mau lengah di hari kedua. Di rayon disiagakan anggota untuk menginap," kata Kasat Binmas Polres Jakarta Utara AKBP Nurdi Satriadji, Selasa (15/4).
Menurutnya, proses pengantaran hingga pengawalan di hari kedua ini memang jauh lebih ketat. Sebelumnya hanya satu orang polisi yang mengantar. Pengawalan dua petugas kepolisian untuk memberikan efek takut kepada oknum-oknum yang mencoba curang.
"Ini manajemen paranoid untuk menutup celah-celah kecurangan. Peluang-peluang naskah tercecer atau dipotong di jalan kita pastikan tidak ada," tegas Nurdi.
Selain itu, saat dimulainya ujian nasional pada pukul 07.00 WIB, di setiap sekolah disiagakan polisi berpakaian preman. Hal itu tidak lain guna memantau pergerakan jika ada oknum yang mencoba bermain curang.
"Pengamanan ini dilakukan agar tidak terjadi peluang kebocoran," tandas Nurdi.
Nurdi menjelaskan untuk Jakarta Utara ada 81 SMA dan 76 SMK di mana Jakarta Utara ada 3 rayon, yakni rayon 3 ada di SMA 13, rayon 4 ada di SMA 75, rayon 5 ada di SMA 111 Penjaringan. Menurut Nurdi, sistem pengamanan distribusi soal dan LJK Ujian Nasional ini dilakukan sejak dokumen ujian nasional di drop, yakni pada Sabtu 12 April 2014 saat soal ujian di drop di masing-masing rayon.
Sementara itu, kepala sekolah SMA 13 Noviola Leni yang juga menjabat Ketua Rayon 03 Jakarta Utara, mengatakan, bahwa rayon yang ia koordinasi terdiri dari 26 sekolah swasta dan 6 sekolah negeri. Dan untuk isu bocoran soal atau kunci jawaban, sampai hari ini belum ditemukan.
"Belum ada, ya kan ada pak Polisi," kata Noviola.
Baca juga:
Soal tertukar pelaksanan UN di Kupang molor
Demokrat sebut kemungkinan pembuat soal UN pendukung Jokowi
Ingin perbaiki nasib, Lansia ikut UN Paket C di Depok
Ketika nama Jokowi 'nangkring' di soal ujian nasional
17 Siswa di Kota Palu tak ikut Ujian Nasional
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.