31 Orang di Kaltim Positif Corona, Penambahan Terbanyak dari Klaster Gowa
31 orang di Kalimantan Timur (Kaltim) positif corona, setelah adanya penambahan enam kasus, Senin (6/4). Penambahan terbanyak berasal dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan. Keenam warga yang positif corona itu terdiri dari dua orang perempuan di Kota Balikpapan, dan empat pria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
31 orang di Kalimantan Timur (Kaltim) positif corona, setelah adanya penambahan enam kasus, Senin (6/4). Penambahan terbanyak berasal dari klaster Gowa, Sulawesi Selatan. Keenam warga yang positif corona itu terdiri dari dua orang perempuan di Kota Balikpapan, dan empat pria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
"Bertambah enam kasus, sehingga total 31 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19," kata Plt Kadinkes Kaltim Andi M Ishak saat konferensi pers melalui fasilitas video conference.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Andi menerangkan, dua kasus positif di Balikpapan adalah perempuan usia 60 tahun dan 30 tahun. "Pasien usia 30 tahun ini dari Sukabumi, dan dirawat di RS Bhayangkara Balikpapan," ujar Andi.
"Kalau pasien usia 60 tahun dirawat di RSUD Kanujoso, sebelumnya usai kegiatan kerohanian di Balikpapan. Tidak ada keterkaitan klaster, dan tidak diketahui asal usul kontak, lagi didalami Dinkes Balikpapan. Memang Balikpapan perlu kewaspadaan tinggi (terkait transmisi lokal)," tambah Andi.
Untuk empat kasus positif baru di PPU, berasal dari klaster Gowa, Sulsel, usai mengikuti kegiatan Ijtima. Meski kegiatan yang dijadwal berlangsung 19-22 Maret 2020 itu batal digelar.
"Keempat pasien ini laki-laki usia 30 tahun, 16 tahun, 17 tahun dan 19 tahun. Keempatnya dirawat di RSUD di Penajam," terang Andi.
Selain itu ada delapan pasien dalam pengawasan baru (PDP) baru. Dua di Kabupaten Paser dan enam di Balikpapan. "Untuk dua kasus di Paser, usai perjalanan dari Balikpapan," terang Andi.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kaltim ada 2.393 orang. Sementara, total PDP yang masih menunggu hasil laboratorium ada 60 kasus.
Baca juga:
Tangani Corona, Akulaku Serahkan Bantuan Alat Kesehatan ke Pemprov DKI Jakarta
Perangi Covid-19, Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan Korea Selatan
Bikin Utang Numpuk, Pinjaman Lunak IKM Dinilai Kurang Efektif
Gugus Tugas Penanganan Corona Sudah Terima Rp3 Triliun, Ini Rincian Penggunaannya
Antisipasi Covid-19, Bank Indonesia Cetak Uang Baru Ganti Uang yang di Karantina