33 Guru di Pekalongan Terpapar Covid-19, Suntik Vaksin Tahap dua Tunggu Negatif
Puluhan guru sekolah menengah atas (SMA) Negeri 4 di Kota Pekalongan terkonfirmasi positif covid-19 dari hasil tes PCR. Mereka yang terpapar terpaksa menunda suntik vaksin tahap ke dua lantaran sedang menjalani karantina mandiri.
Puluhan guru sekolah menengah atas (SMA) Negeri 4 di Kota Pekalongan terkonfirmasi positif covid-19 dari hasil tes PCR. Mereka yang terpapar terpaksa menunda suntik vaksin tahap ke dua lantaran sedang menjalani karantina mandiri.
"Total 56 guru yang kita swab, 33 guru yang positif covid-19 sedang jalani karantina. Kami masih koordinasi terus untuk yang positif kalau tidak bisa karantina di rumah kami minta untuk karantina di gedung diklat Pekalongan," kata Kepala Dinas Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto saat dikonfirmasi, Kamis (3/6).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Dia menyebut para guru yang positif covid-19 rata-rata sudah menjalani vaksin tahap pertama. Padahal tahap ke dua akan dilakukan tanggal 6 Juni 2021.
"Terpaksa vaksin tahap berikutnya kita jadwal ulang. Sambil nunggu hasilnya negatif dulu baru boleh laksanakan penyuntikan vaksin tahap ke dua," ujarnya.
Munculnya klaster guru bermula dari seorang guru yang datang ke sekolah mengeluhkan gejala kehilangan penciuman atau anosmia. Setelah adanya temuan itu, pihaknya melakukan tracking dengan guru dan keluarga yang kontak erat.
"Perlu saya jelaskan guru yang positif covid-19 ini bukan karena sekolah tatap muka, karena tidak ada siswa yang di sekolah," jelasnya.
Sampai saat ini, pihaknya masih koordinasi dengan beberapa guru untuk dilakukan tes PCR serta keluarganya masing-masing.
"Kami juga akan melakukan pengembangan dengan mengidentifikasi guru dan keluarga masing-masing," ungkapnya.
Baca juga:
TPU Khusus Covid-19 di Rorotan Diutamakan untuk Warga Ber-KTP DKI
933 Pemudik Kembali ke Jakarta Terindikasi Covid-19
Antisipasi Long Covid-19 pada Lansia, Kemenkes akan Rehabilitasi Fungsi Organ
Camat Bintan Utara Mengaku Insomnia Setelah Terinfeksi Covid-19
3 Hal yang Harus Diperhatikan Pasien Covid-19 dengan Penyakit Asma
Masuk Zona Merah, Ini Gerak Cepat Bupati Dairi Cegah Lonjakan Covid-19 di Daerahnya
Pulang dari Jakarta, Puluhan PNS Gedung Sate Positif Covid-19