35 Hari Operasi Yustisi, Polisi Tindak 7,5 Juta Pelanggar Protokol Covid-19
"Penutupan tempat usaha sebanyak 395.102 kali dan sanksi lainnya atau kerja sosial sebanyak 721.642 kali," kata Awi.
Polisi terus menegakkan disiplin protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia lewat Operasi Yustisi. Selama 35 hari pelaksanaan, petugas telah melakukan 7,1 juta kali penindakan.
"Mulai 14 September sampai 18 Oktober 2020, tim gabungan Operasi Yustisi 2020 telah melaksanakan penindakan sebanyak 7.512.735 kali dengan sanksi teguran lisan 5.327.645 kali dan teguran tertulis 1.001.118 kali ," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/10/2020).
-
Di mana tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi rumit itu ditemukan? Ahli antropologi menemukan tengkorak kuno di wilayah Paliokastro di pulau Thasos, Yunani.
-
Apa yang dilakukan dokter Padmosantjojo setelah operasi pemisahan kepala Yuliana dan Yuliani? Usai dipastikan kondisi Ana dan Ani sehat, kedua orang tuanya mengajak mereka pulang ke Riau. Meski demikian, komunikasi mereka dengan Padmo tetap terjalin intens.
-
Kapan tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi itu berasal? Tengkorak ini berasal dari periode Bizantium awal (abad ke-4 hingga ke-7 Masehi).
-
Kenapa Operasi Naga diluncurkan? Belanda enggan menyerahkan wilayah Papua pada Indonesia. Hal ini dijawab dengan Operasi Militer oleh Presiden Sukarno.
-
Bagaimana Padmosantjojo memastikan Yuliana dan Yuliani tumbuh sehat setelah operasi? Tak hanya melakukan operasi gratis, Padmo juga memboyong Ana dan Ani beserta kedua orang tuanya ke Jakarta. Ia membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga tersebut. Padmo ingin memastikan dua bayi masterpiece-nya itu tumbuh sehat.
-
Apa tujuan operasi Patuh Jaya? Operasi ini sebagai rangkaian Operasi Patuh dari Korlantas Polri untuk seluruh Polda se-Indonesia.
Menurut Awi, pihaknya juga mencatat adanya sanksi kurungan sebanyak 15 kasus dan sanksi administrasi sebanyak 65.213 kali yang nilainya Rp 3.179.503.875 miliar.
"Penutupan tempat usaha sebanyak 395.102 kali dan sanksi lainnya atau kerja sosial sebanyak 721.642 kali," kata Awi.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga mengimbau, agar warga atau masyarakat yang memilih pergi ke luar kota saat liburan panjang bulan Oktober 2020 ini melakukan tes PCR Covid-19.
Adapun, hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada Kamis, 29 Oktober 2020. Sementara, cuti bersama ditetapkan pada 28 dan 30 Oktober. Kemudian, dilanjutkan dengan libur akhir pekan. Sehingga, diprediksi akan banyak masyarakat yang akan berpergian saat libur panjang ini.
"Kalau seandainya memang akan keluar kota, yakinkan betul bahwa diri masing-masing sudah melakukan tes PCR," ucap Tito dalam konferensi pers usai rapat bersama Presiden Jokowi.
Dia mengungkapkan pentingnya tes PCR Covid-19, untuk memastikan agar masyarakat benar-benar tak terpapar corona saat berkumpul bersama keluarga.
Selain itu, pemerintah tak ingin libur panjang justru menjadi klaster penyebaran baru Covid-19, seperti yang terjadi pada Agustus 2020.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/ray)