4 Cerita sederhananya rumah pejabat Indonesia zaman dulu
Pejabat kerap kali hidup mewah dengan berbagai fasilitas yang diberikan negara. Namun, ada juga mereka memilih hidup dengan kesederhanaan. Tak jarang mereka selalu menolak kemewahan saat menjabat posisi penting.
Pejabat kerap kali hidup mewah dengan berbagai fasilitas yang diberikan negara. Namun, ada juga mereka memilih hidup dengan kesederhanaan. Tak jarang mereka selalu menolak kemewahan saat menjabat posisi penting.
Pejabat-pejabat ini diketahui tidak memiliki rumah mewah. Kebanyakan tempat tinggal mereka sederhana. Mereka pun menolak korupsi untuk memperkaya diri sendiri.
-
Siapa yang bisa menjadi inspirasi bagi kita? "Jadilah seseorang yang memberikan inspirasi kepada orang lain."
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Siapa yang merasa terinspirasi oleh teman-teman tuli? Dalam kunjungannya, Prilly mengungkapkan rasa bangga dan terinspirasi oleh teman-teman tuli.
-
Siapa yang menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia? Tokoh yang memiliki semangat tinggi dan menjadi sumber inspirasi bagi wanita Indonesia. Selamat hari Kartini untuk wanita Indonesia!
-
Kata-kata bijak apa yang paling menginspirasi kamu untuk bangkit dari kegagalan? “Kegagalan adalah umpan balik konstruktif yang memberi tahu kamu untuk mencoba pendekatan berbeda untuk mencapai apa yang kamu inginkan.” - Idowu Koyenikan
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
Berikut beberapa kisah keteladanan dan kesederhanaan pejabat Indonesia yang patut ditiru, seperti dirangkum merdeka.com:
Baharuddin Lopa rumahnya hanya diisi mobil Toyota Kijang
Banyak cerita kesederhanaan mantan jaksa agung dan menkum HAM itu. Salah satunya tentang rumahnya yang sangat sederhana di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Tidak ada barang mewah di dalamnya. Semua interiornya sangatlah sederhana.
Begitu pula mobil pribadinya. Dia memiliki mobil Toyota Kijang yang sangat sederhana untuk ukuran seorang pejabat setingkat menteri. Selain sosok yang sederhana Baharuddin Lopa juga dikenal sebagai penegak hukum yang jujur dan tegas.
Hoegeng Iman Santosa menyewa sebuah rumah di daerah Menteng
Hoegeng Iman Santosa adalah Kepala Kepolisian Republik Indonesia yang kisahnya sangat inspiratif. Sebelum menjadi kapolri, Hoegeng pernah menjabat sebagai Menteri Iuran Negara (1965), dan menjadi Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966.
Siapa pun yang membaca kisah Hoegeng pasti menangkap sikap kesederhanaan yang sangat luar biasa. Sampai akhir hayatnya Hoegeng tak punya rumah pribadi. Dia menyewa sebuah rumah di daerah Menteng. Dia menolak tinggal di rumah dinas Kapolri. Juga sebelumnya menolak tinggal di rumah dinas Menteri.
Namun saat Ali Sadikin menjadi Gubernur DKI, rumah sewa itu dibeli Pemda DKI dan dihadiahkan Ali kepada Hoegeng. Rumah itu kemudian dijual Hoegeng dan dibelikan sebuah rumah di Pesona Khayangan, Depok dan sisa uangnya dibagi rata untuk tiga anaknya.
Rumah H Agus Salim di gang sempit
H. Agus Salim gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sempat ditangkap dan diasingkan Belanda. Gigih berbicara di forum internasional demi Indonesia. Cerdik, pintar dan menguasai sedikitnya sembilan bahasa. Dia juga tidak silau oleh harta.
Sikapnya teguh dan bersahaja. Agus Salim bersama Cokroaminoto mengembangkan Sarikat Islam. Dia pernah duduk di Volksraad atau Dewan Rakyat mewakili Sarikat Islam tahun 1921-1924. Di sini Agus Salim dikenal jago berdebat dan berpidato dalam bahasa Belanda. Agus Salim mundur karena mengetahui Belanda tak pernah sungguh-sungguh memperjuangkan nasib pribumi.
Dari awal perkenalan, M Roem sudah terkesan dengan kesederhanaan Agus Salim. Keduanya bertemu tahun 1925. Sebagai tokoh Sarikat Islam dan mantan anggota dewan, seharusnya Agus Salim hidup layak. Tapi tidak, dia tinggal di sebuah gang di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Rumahnya sangat sederhana.
Kemudian Agus Salim pindah ke Gang Toapekong. Lagi-lagi kondisi rumahnya pun tidak layak. Ada meja dan kursi di ruang depan. Sisanya kosong melompong. M Roem merasa terenyuh dengan kondisi keluarga Agus Salim. Setelah itu mereka pindah menumpang di Jatinegara. Tinggal berjejal dalam sebuah kamar. Lalu pindah ke Bogor. Agus Salim juga sempat tinggal di Gang Lontar I.
Mohammad Natsir harus menumpang hidup
Sebagai seorang yang pernah menjabat menteri penerangan tahun 1946 dan perdana menteri Indonesia tahun 1950-1951, Mohammad Natsir sangat lah sederhana. Bahkan dia kesulitan membeli rumah.
Saat menjadi menteri bertahun-tahun harus menumpang hidup di paviliun sahabat Natsir, Prawoto Mangkusaswito, di kampung Bali, Tanah Abang. Ketika pemerintah RI pindah ke Yogyakarta, Nasir menumpang di paviliun milik keluarga Agus Salim.
Baru tahun 1946 akhir, pemerintah kemudian memberikan rumah dinas untuk Natsir. Inilah untuk pertama kalinya keluarga Natsir tidak perlu menumpang lagi. Rumah itu berada di Jalan Jawa, Jakarta Pusat.
(mdk/did)