4 Fakta aksi tipu-tipu SMS 'mama minta pulsa'
Dari hasil kejahatannya, Effendi bisa membeli barang-barang mahal dan hidup mewah.
Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya berhasil menangkap buronan pasangan suami istri, pelaku penipuan melalui online dan Short Message Service (SMS) yang berisi pesan 'mama minta pulsa'.
Penangkapan dilakukan setelah aparat kepolisian mengintai beberapa wilayah di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Pasutri ditangkap ini bernama Effendi alias Lekkeng (30 tahun) dan istrinya, Herawati. Mereka warga Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan.
Pasutri ini diburu polisi sejak dari Cianjur, Jakarta, lalu menuju Makassar, Sidrap, Luwu Timur, Kolaka Utara (Sulawesi Tenggara), dan kembali ke Sulsel, tepatnya di wilayah Kabupaten Wajo.
Berikut 4 fakta aksi tipu-tipu ini:
-
Di mana program SMS Pisan dilaksanakan? "Pogram SMS Pisan ini ternyata cukup ekfektif. Sapi yang sebelumnya kesulitan untuk reproduksi, dengan program ini bisa bereproduksi bahkan bisa setahun sekali," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mengunjungi kelompok ternak Barokah Rojo Joyo, di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono dalam rangkaian program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Rabu (4/10).
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa kata penutup pidato penting? Sangat penting untuk pembicara memperhatikan kata-kata penutup yang dituangkan dalam setiap pidatonya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Ke mana tautan dalam email dan pesan SMS palsu tersebut mengarahkan? Perusahaan keamanan Symantec menemukan bulan ini bahwa tautan tersebut mengarah ke situs web palsu yang meminta penerimanya mengungkapkan nomor ID Apple mereka.
Dari hasil menipu, bos 'mama minta pulsa' bisa beli barang mewah
Dit Reskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap kasus penipuan SMS 'mama minta pulsa' dan menangkap 14 pelakunya. Dari kejahatan tersebut, mereka meraup untung hingga Rp 25 juta serta mampu membeli barang-barang mewah.
"1 Merupakan tokoh utama, 13 pelaku yang di lapangan," ungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Sabtu (7/11).
Modus operandi yang dilakukan, kata Krishna, pelaku mengirim SMS secara acak ke ribuan nomor HP (SMS caster), dengan menggunakan alat berupa HP yang dihubungkan ke laptop atau komputer dan modem internet.
Kasus yang diketuai oleh Effendi alias Lekkeng (30) itu, meraup hasil paling tinggi sebesar Rp 25 juta. Dan semua hasil yang diperoleh dibagi kepada anak buahnya 35 persen.
"Setiap bulannya paling tinggi Rp 25 juta. Dan paling kecil sehari Rp 2-3 juta Pembagiannya pelaku utama 65 persen anak buah 35 persen," katanya.
Krishna mengatakan, dari hasil tersebut Effendi mampu membeli barang-barang mewah, seperti rumah, mobil, dan motor.
"Salah satu mobil yang kami sita CRV," katanya.
Setiap cari korban, bos 'mama minta pulsa' selalu pakai sabu
Setelah menangkap sejumlah pelaku 'mama minta pulsa', Polda Metro Jaya terus melakukan pengembangan terhadap kasus penipuan tersebut. Hingga saat ini, petugas telah menangkap 14 tersangka termasuk pelaku utamanya.
"Pengembangannya pelakunya ada di mana-mana, sampai ke Jawa Barat, Cianjur, Lembang," ungkap Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Sabtu (7/11).
Selain menipu dengan mengirimkan SMS 'mama minta pulsa' dan undian berhadiah, komplotan Effendi alias Lekkeng juga memakai sabu saat menjalankan aksinya. Penggunaan narkoba ini dilakukan agar mereka bisa terus beroperasi dengan mencari target-target baru selama 24 jam.
"Biar kuat melek 24 jam mereka pakai Sabu juga," ungkapnya.
Nomor yang didapat pelaku, kata Krishna, nomor HP yang diacak. Dari satu nomor HP diedit dari empat angka di belakang.
"Nomornya diacak, empat angka dari belakang nomor diedit," katanya.
Bos 'mama minta pulsa' ngaku tak hipnotis saat menipu korban
Bos 'mama minta pulsa' Effendi alias Lekkeng (30) mengaku, dalam menjalankan aksinya, ia tidak pernah menggunakan trik hipnotis. Semua korban murni tertipu karena bujuk rayu SMS.
"Hipnotis enggak," kata Effendi di Polda Metro Jaya, Sabtu (7/11).
Untuk menjalankan aksinya, pelaku kemudian merekrut anak buah dari warga sekampungnya di Abbanuang Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Wajo, Sulawesi Selatan. Selain orang sekampung, dia juga menawarkan pekerjaan haram tersebut ke warga Bandung, Cipanas dan Cianjur.
"Cara ngajak orang sekampung, mau ikut kerja SMS bale-bale (tipu),"
Setelah berhasil mengajak calon karyawannya, dia memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan SMS penipuan. Lekkeng kemudian menyewa vila dan membeli rekening baru.
Dalam menjalankan penipuannya, pelaku dan anak buahnya tidak pernah meladeni balasan SMS dari korban. "Nerima telepon aja, tapi tau kalau yang serius atau enggak," ujarnya
Sehari kirim 6.000 SMS, bos penipu 'mama minta pulsa' raup Rp 7 juta
Bos penipu Effendi alias Lekkeng (30) dalam sehari bisa mendapat uang dari hasil kejahatan yang tidak sedikit. Uang haram itu diraih dengan modal kirim short message service (SMS) 'Mama Minta Pulsa'.
"Setornya per hari. Biasanya sehari Rp 3 juta, kebanyakan Rp 7 juta. Itu juga bagi hasil," ujar Effendi di Polda Metro Jaya, Jumat (6/11).
Selain itu, Effendi juga kerap kirim pesan info menang undian, dan kabar ada keluarga yang kecelakaan kepada calon korbannya. Dia pun punya anak buah sehingga tinggal menunggu setoran.
"Biasanya empat atau lima. Biasanya satu korban Rp 1 juta atau Rp 700 ribu. Sehari kirim 6.000 SMS," ungkapnya.
Dia mengaku merogoh kocek hingga Rp 30 juta untuk melancarkan aksinya sebagai modal. Uang itu dipakai untuk beli HP, sim card, buka-buku tabungan, beli pulsa dan modem.
"Ngisi pulsa modem Rp 50 ribu. Kalau pendaftaran sebulan Rp 79 ribu, kita masukin Rp 80 ribu khusus SMS," tandasnya.