4 Julukan bagi Bandung dari yang keren sampai yang jorok
Karena sejarah dan kondisi alam serta lingkungan itulah pada akhirnya Bandung memiliki beberapa julukan.
Bandung sebagai kota metropolitan terbesar di Tatar Pasundan memang memiliki banyak catatan sejarah menyertai perjalanan kota. Misalnya sejarah kedatangan orang-orang Eropa ke sana pada zaman baheula, hingga sejarah perjuangan kemerdekaan yang dikenal sebagai Bandung Lautan Api.
Di sisi lain, kota ini juga dikenal nyaman karena suhu udaranya yang dingin, rata-rata 18 sampai 32 derajat celcius, dibanding kota-kota lain di wilayah tropis Indonesia. Penyebabnya wilayah topografi Bandung yang dikelilingi oleh pegunungan tinggi.
Karena sejarah dan kondisi alam serta lingkungan itulah pada akhirnya Bandung memiliki beberapa julukan.
Dijuluki Paris van Java
Sebenarnya banyak versi terkait dengan julukan Bandung sebagai Paris van Java. Misalnya cerita yang dikait-kaitkan dengan udara Bandung yang sejuk mirip Kota Paris, Prancis, sampai dikaitkan dengan gadis Bandung yang dikenal cantik dan trendi.
Namun dalam buku Otobiografi Entin Supriatin "Deritapun Dapat Ditaklukkan (2006)" mengisahkan kenapa Kota Bandung dijuluki 'Parijs van Java'. Menurut dia pada abad ke-18 hingga awal abad ke-19, banyak pendatang dari Eropa (kolonial Belanda, Perancis, Italia, dan beberapa negara lainnya) datang ke Bandung.
Mereka senang dengan suasana Bandung yang sejuk. Bisa diduga merekalah yang memberi julukan Bandung sebagai Paris van Java atau Paris dari Pulau Jawa. Mereka menilai keindahan alam Kota Bandung dan suhu udaranya yang dingin setara dengan keindahan Kota Paris.
Dijuluki Kota Kembang
Bandung juga dijuluki Kota Kembang. Ada yang menilai julukan itu diberikan karena pada zaman dulu kota ini dinilai sangat cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana.
Namun Haryoto Kunto dalam bukunya Bandoeng Tempo Doeloe, menulis julukan Bandung sebagai Kota Kembang merujuk pada tahun 1896 saat Bestuur van de Vereninging van Suikerplanters (Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula) yang berkedudukan di Surabaya memilih Bandung sebagai tempat penyelenggaraan kongres pertama.
Menurut dia, istilah kembang yang dimaksud ialah Kembang Dayang yang dalam bahasa Sunda sama dengan WTS (Wanita Tunasusila) atau PSK (Pekerja Seks Komersial), sebuah istilah salah kaprah yang disebarkan oleh kalangan keblinger.
Kota Kreatif
Belakangan pada 2007 Bandung juga dikukuhkan sebagai kota kreatif oleh British Counsil dengan menjadikannya sebagai pilot project kota kreatif se-Asia Timur. Dalam perjalanannya, kota ini bahkan dijuluki sebagai kota belanja, dengan mal dan factory outlet tersebar di setiap penjuru kota. Bandung juga dijuluki kota wisata kuliner dan kota wisata.
The City of Pigs
Paling menyakitkan adalah julukan 'The City of Pigs'. Julukan ini merupakan bentuk sindiran menohok dari blogger, Inna Savova (21), warga Bulgaria yang pernah tinggal di Bandung. Dalam tulisannya di venusgotgonorrhea.wordpress.com yang menggegerkan dunia maya waktu itu, Inna menyebut Kota Bandung penuh sampah dan warganya terkungkung dalam gaya hidup kotor.
"Mereka bilang, terpaksa harus menerima kondisi lingkungan yang kotor karena kemiskinan. Argumen ini tidak dapat diterima, karena para pengungsi di Somalia saja tidak pernah membuang sampah sembarangan, jadi berhentilah menyalahkan kemiskinan. Ini bukan soal kemiskinan. Ini karena kamu (semalas) babi," katanya.
Diolah dari berbagai sumber