4 Kisah seputar Chep Hermawan presiden ISIS di Indonesia
Chep Kurniawan ditangkap saat mengisi bahan bakar di SPBU Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, Selasa (13/8).
Petugas gabungan dari TNI dan Polri mengamankan tujuh orang yang diduga anggota gerakan "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS), dan salah satunya diketahui bernama Chep Hermawan. Chep Hernawan merupakan pemimpin Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) regional Indonesia dan pernah menyatakan diri sebagai Presiden ISIS Indonesia.
Penangkapan terhadap Chep Hermawan bersama enam rekannya itu, dilakukan personel TNI/Polri di kompleks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, Selasa (13/8).
Salah seorang saksi mata, Wahyono mengatakan bahwa saat itu ada sebuah mobil Toyota Land Cruise warna perak (silver) berpelat nomor D 6 CC yang ditumpangi sekitar tujuh orang mengisi bahan bakar di SPBU Cilopadang.
Anggota TPM Hasyim Abdullah mengatakan penangkapan Chep tidak memiliki alasan yang kuat. Tidak ada dasar hukum untuk menjerat Chep soal ISIS.
Hasyim mengemukakan atribut ISIS yang disita polisi merupakan titipan dari pembesuk di Lapas Kembang Kuning. Mereka lantas berpisah di Dermaga Wijayapura Cilacap untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Saat berada di Desa Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, petugas gabungan kemudian menangkap mereka. Hingga saat ini mereka masih ditahan di Mapolres Cilacap.
Siapakah, Chep Karnawan? Berikut 4 kisah tentang Chep Karnawan.
-
Siapa saja tokoh penting yang berperan dalam penyebaran Islam di Indonesia? Tokoh Penting Penyebar Islam di Indonesia Sunan Kalijaga: Salah satu dari Wali Songo, Sunan Kalijaga dikenal karena pendekatannya yang unik dalam menyebarkan Islam, yaitu melalui seni dan budaya lokal seperti wayang dan gamelan. Ia juga mengajarkan toleransi dan kesatuan umat beragama.Kyai Haji Ahmad Dahlan: Pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia. Ia dikenal sebagai reformis yang memadukan ajaran Islam dengan pendidikan modern dan menekankan pentingnya kemajuan dan kemandirian bangsa. Syeikh Yusuf: Ulama asal Timur Tengah yang berperan dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda di Indonesia. Ia juga memimpin pemberontakan Banten pada tahun 1680.Kyai Mojo: Meskipun informasi tentang Kyai Mojo tidak sebanyak tokoh lainnya, ia juga diakui sebagai salah satu penyebar Islam di Indonesia.Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal. Ia memiliki hubungan keluarga dengan ulama-ulama besar di Samudera Pasai dan dikenal karena pendekatannya yang ramah dalam dakwah. Sunan Ampel: Putra dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel dikenal karena mendirikan pesantren pertama di Jawa yang menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah tersebut.Sunan Giri: Putra lain dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri dikenal karena kontribusinya dalam pendidikan Islam dan penyebaran Islam di Jawa Timur.Sunan Bonang: Salah satu dari Wali Songo, Sunan Bonang berperan dalam menyebarkan Islam di Jawa Tengah dan dikenal karena metode dakwahnya yang menekankan pada musik dan syair.Sunan Gunung Jati: Seorang wali yang berperan dalam penyebaran Islam di wilayah Cirebon dan pendiri Kesultanan Cirebon. Sunan Muria: Dikenal karena metode dakwahnya yang sederhana dan dekat dengan rakyat kecil, Sunan Muria menyebarkan Islam di wilayah Muria.Sunan Kudus: Salah satu dari Wali Songo yang berperan dalam penyebaran Islam di wilayah Kudus, ia juga dikenal karena membangun Masjid Kudus yang memiliki arsitektur unik.Sunan Drajat: Dikenal karena kepeduliannya terhadap masalah sosial dan pendidikan, Sunan Drajat menyebarkan Islam dengan cara yang lembut dan persuasif. Sunan Gresik: Juga dikenal sebagai Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik dihormati sebagai salah satu penyebar Islam pertama di Jawa.KH Hasyim Asy’ari: Pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia dikenal karena perannya dalam mempertahankan tradisi Islam Nusantara dan menentang pemikiran radikal.KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Mantan Presiden Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Dur dikenal karena pandangannya yang moderat dan inklusif dalam Islam.
-
Kapan Iswadi Idris menjadi Kapten Timnas Indonesia? Berkat karakternya itu, Iswadi dipercaya menjadi kapten Timnas Indonesia dari tahun 1970 hingga tahun 1980.
-
Apa yang membuat posisi Indonesia semakin baik dalam Global Terrorism Index? Posisi Indonesia, kami laporkan, dalam Global Terrorism Index semakin baik, dalam kategori medium impacted.
-
Apa saja marga terbanyak keturunan Nabi Muhammad di Indonesia? Di tanah air, terdapat lima marga terbanyak keturunan Nabi Muhammad yakni Assegaf, Alaydrus, Al-Habsyi, Al-Haddad hingga Al-Attas.
-
Apa saja aspek yang dinilai dalam Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Kaltim? IDI diukur berdasarkan 3 aspek dan 22 indikator. Beberapa aspek penilaian IDI Kaltim yang mengalami peningkatan di antaranya, Aspek Kebebasan dari 89,46 naik menjadi 91,40. Aspek Kesetaraan dari 76,67 naik menjadi 79,25. Dan aspek Kapasitas Lembaga Demokrasi dari 77,90 naik menjadi 81,06.
-
Apa yang menjadi ciri khas lift tertua di Indonesia? Pintu lift kuno itu seperti teralis, sehingga penggunanya bisa melihat proses saat lift itu naik maupun turun.
Chep Hermawan ditangkap usai besuk napi di LP Nusakambangan
Penangkapan terhadap Chep Hermawan bersama enam rekannya itu, dilakukan personel TNI/Polri di kompleks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, Selasa (13/8). Chep ditangkap saat berada di mobil Toyota Land Cruise warna perak (silver) berpelat nomor D 6 CC bersama enam orang lainnya.
Penangkapan terhadap tujuh orang itu dilakukan setelah Polres Cilacap menerima informasi jika ada sejumlah orang yang diduga anggota ISIS telah membesuk napi di Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan.
Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa atribut ISIS, yakni dua lembar bendera, lima topi, empat kaos, satu buah pin, dan tiga lembar sebo (penutup muka).
Seluruh penumpang mobil dan barang bukti segera diamankan ke Markas Kepolisian Sektor Majenang dan selanjutnya dibawa ke Mapolres Cilacap dengan pengawalan ketat personel TNI/Polri pada pukul 17.20 WIB.
TPM: Tidak ada dasar hukum untuk menjerat Chep soal ISIS.
Tim Pembela Muslim (TPM) menilai penangkapan presiden ISIS, Chep Hermawan karena membawa titipan atribut ISIS dari napi di Pulau Nusakambangan Cilacap tidak memiliki alasan yang kuat. Tidak ada dasar hukum untuk menjerat Chep soal ISIS.
"Tidak ada pasal yang bisa dikaitkan dengan mereka. Lagi pula mereka masih dimintai keterangan," ujar anggota TPM Hasyim Abdullah kepada wartawan, Selasa (13/8).
Hasyim mengemukakan atribut ISIS yang disita polisi merupakan titipan dari pembesuk di Lapas Kembang Kuning. Mereka lantas berpisah di Dermaga Wijayapura Cilacap untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Saat berada di Desa Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, petugas gabungan kemudian menangkap mereka. Hingga saat ini mereka masih ditahan di Mapolres Cilacap.
"Saya kemarin menemui Ustad Abu Bakar bersama tiga orang, selebihnya tujuh orang ke Lapas Kembang Kuning," katanya.
Chep Hermawan diperiksa maraton 24 jam
Kepala Kepolisian Resor Cilacap, Ajun Komisaris Besar Andry Triaspoetra mengatakan, polisi masih melakukan pemeriksaan secara maraton dalam waktu 24 jam. Namun, pihaknya belum bisa menjerat tujuh orang yang ditangkap tersebut.
"Kami akan meminta lapas, untuk memeriksa napi pemilik simbol ISIS. Untuk mencari informasi dari mana mereka memperoleh dan sebagainya," ujarnya.
Masih menurut Andry, Chep Hermawan dan kawan-kawan bersikap santun dan kooperatif saat menjalani pemeriksaan. Di hadapan petugas, Chep mengaku ingin menjadi pemimpin ISIS Regional Indonesia agar organisasi ini tidak diambil orang lain yang radikal.
Chep Hermawan ditangkap karena membawa titipan atribut ISIS dari napi di Pulau Nusakambangan Cilacap. Chep ditangkap saat mobil yang dikendarai bersama enam orang lainnya tengah mengisi bahan bakar di SPBU Cilopadang.
Presiden ISIS pernah demo tolak pembubaran FPI
Presiden ISIS, Chep Hermawan diketahui sebagai Ketua Umum Gerakan Reformasi Islam (GARIS). Bersama ratusan anggota ormas Islam, Chep pernah melakukan aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/2/2012).
Dalam aksinya mereka menolak wacana pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Saat itu, Chep Hermawan mengatakan wacana pembubaran FPI saat ini adalah suatu opini sesat yang dibuat kaum liberal.
Menurutnya hal tersebut merupakan pembunuhan karakter yang bertujuan untuk mendiskreditkan serta menyudutkan umat Islam dalam konteks program war on terror yang dikampanyekan Amerika.
Selain isu terorisme tersebut, umat Islam juga dituduh sebagai kelompok radikal. "Padahal semua mengetahui siapa yang radikal di negeri ini," terang Chep di sela-sela aksinya.
Dia meminta kepada pemerintah dan aparat yang berwenang agar bersikap adil. "Apabila tidak, akan menjadi masalah di masa yang akan mendatang," tandasnya.