Dipimpin Puan, 4 menteri rapat bahas penanganan gempa di Pidie Jaya
4 Menteri rapat bahas penanganan gempa di Pidie Jaya. Menko Puan mengkoordinasikan penanganan tanggap darurat yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga teknis, terutama untuk beberapa masalah penting.
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani memimpin rapat koordinasi tingkat menteri yang membahas mengenai penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Pidie, Pidie jaya, dan Bireuen, Provinsi NAD, Rabu malam (14/12).
Tampak hadir pada rakor antara lain Mendikbud Muhadjir Effendy, MenPU PR Basoeki Hadimoeljana, Mensos Khofifah Indar Parawansa, KaBNPB Willem Rampangilie dan perwakilan kementerian dan lembaga lainnya.
Menko Puan mengkoordinasikan penanganan tanggap darurat yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga teknis, terutama untuk beberapa masalah penting.
Di antaranya mengenai pengungsian (pendataan para pengungsi, kebutuhan dan distribusi bantuan, tempat tinggal sementara). Kemudian terkait bantuan pengungsi dan masyarakat (pendataan jenis dan jumlah kebutuhan).
Rapat juga membahas tentang penanganan kesehatan (pos dan tim pelayanan kesehatan), juga pemulihan fungsi pendidikan (tempat penyelenggaraan fungsi sekolah). Selanjutnya tentang pemulihan infrastruktur dasar (air, listrik, tempat tinggal) serta pemulihan fasilitas umum (RS, sekolah, dll).
Puan ingin memastikan efektifnya upaya penanganan para pengungsi termasuk meratanya distribusi bantuan di berbagai titik bencana di Aceh, terlebih dengan tindak lanjut penanganan kesehatan para pengungsi mulai dari trauma psikis hingga medis.
"Kami juga akan berusaha terus menjaga agar anak-anak tetap dapat bersekolah dan kegiatan belajar mengajar tidak berhenti meski harus berada di tenda-tenda darurat, apalagi saat masa semester-an begini," ungkap Menko PMK lagi.
"Saya juga minta agar segera dibangun sekolah darurat sejalan dengan perbaikan infrastruktur yang lain," kata Menko PMK.
Sebelum memimpin rakor tersebut, Menko PMK dan rombongan menuju RS Zainoel Abidin di Kota Banda Aceh untuk menjenguk para korban bencana gempa di Kab Pidie Jaya. Kehadiran Menko PMK yang didampingi oleh Mendikbud Muhadjir Effendy, Plt Gubernur NAD Soedarmo, Deputi Menko PMK Bidang Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Yan Manggesa, dan Dirut RS Zainoel Abidin dr. Fachrul Jamal, Sp.An.KIC, disambut oleh Wakil Direktur RSUD Zainoel Abidin, dr. Isra Firmansyah, Sp.A.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
puan maharani jenguk korban gempa aceh ©2016 Merdeka.com/istimewa
Selain melihat perkembangan terkini perawatan medis terhadap para korban, Menko PMK juga menyerahkan sejumlah bantuan antara lain sarung, tas, buku bacaan, dan sebagainya.
Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyemangati dan mendoakan langsung beberapa pasien, sekaligus menyalurkan sumbangan dari Kementerian Sosial dalam bentuk uang masing-masing Rp 5 juta kepada 3 korban bencana atas nama Jamaluddin, Rabiah Makam, dan Ramadan.