4 Terduga Teroris Batam Berperan Kumpulkan Dana Jamaah Islamiyah Lewat Syam Organizer
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa keempat tersangka yang berinisial AG, WF, dan YU turut terlibat dalam organisasi penggalangan dana Syam Organizer. Sementara MU, berperan sebagai koordinator di Riau.
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali mengungkap peran empat orang terduga teroris kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, pada Kamis (16/12) kemarin. Tim Densus 88 Antiteror sebelumnya telah mengungkap peran sembilan orang terduga teroris di Sumatera Utara (Sumut)
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa keempat tersangka yang berinisial AG, WF, dan YU turut terlibat dalam organisasi penggalangan dana Syam Organizer. Sementara MU, berperan sebagai koordinator di Riau.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
"AG ini, mantan Ketua Syam Organizer periode tahun 2021, sampai akhirnya dibubarkan dan pernah juga selaku koordinator Syam Organizer Kepri dalam kegiatan Syam Organizer Pusat," kata Ramadhan dalam keterangannya, Sabtu (18/12).
Selain itu AG juga punya peran sebagai Perwakilan Syam Organizer Kepulauan Riau, dalam rangka Rakernas yang diselenggarakan di Jogjakarta. Dalam rangka membantu finansial program Khidmad dalam pemenuhan para Matlubin dan Masjunin yang dilakukan oleh Baitul ma’al lainnya karena pada saat situasi JI darurat.
Lalu, WF yang juga peserta Rakernas, pernah menjabat sebagai Sekretaris Syam Organizer periode tahun 2016, juga pada 2018 sampai 2021 menduduki poausu Bendahara Syam Organizer.
"Sebagai perwakilan menyerahkan uang 80 juta kepada DS (KAP) Bendahara Syam Organizer Pusat di Kantor Pusat Yogyakarta," kata dia.
Sama halnya AG dan WF, YU juga turut mengikuti rakernas dimana posisinya yang kala itu menjabat sebagai Mantan Ketua Syam Organizer periode tahun 2018-2020,
"Sebagai perwakilan yang menyerahkan dana rata rata 100 juta secara tunai. Dana tersebut 50% dimasukkan kedalam kas Syam Organizer Pusat secara resmi, dan 50% dimasukkan ke dalam brankas khusus untuk dijadikan stok apabila ada permintaan dari Jamaah Islamiyah," bebernya.
Sementara untuk peran tersangka MU adalah Koordinator Daerah Kepulauan Riau. Dia juga merupakan alumni pondok pesantren Ngruki Solo yang terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah.
"Pernah datang atas undangan Ust. AK, JI Sumatera Utara dalam rangka pembahasan tentang perkembangan dakwah dan perekrutan JI di wilayah Riau," katanya.
Peran 9 Tersangka Teroris di Sumut
Sebelumnya, Densus 88 juga telah membeberkan peran kesembukan terduga teroris yang diamankan di Sumatera Utara. Mereka berperan sebagai pembina yayasan amal kelompok JI, yakni Lembaga Amal Zakat Baitul Maal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA) dan Yayasan Ibnu Jauzy.
"MNA, yang sudah diamankan, merupakan pembina Yayasan Ibnu Jauzy, nama lain ABA. ASJ, yang sudah sudah diamankan, dewan pengawas atau pembina ABA Sumut, pendiri Yayasan Ibnu Jauzy," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/12).
Selain itu ada juga terduga teroris pengurus dari ADIRA pusat maupun Sumut. ADIRA merupakan akademi pendidikan dan kaderisasi yang diduga berafiliasi dengan JI.
"DCL yang sudah diamankan, pengurus struktur teritorial JI Sumut, Sekretaris ADIRA (Akademi Pendidikan dan Kaderisasi, Rekrutmen) JI/Adira Bukhari Sumut. SU yang sudah diamankan, anggota Komando Wilayah Sumbagut JI," tuturnya.
Lalu SW merupakan Sekratiris ADIRA (akademi pendidikan dan kaderisasi - rekruitment) Sumut, TMH selaku Pembimbing ADIRA Sumut.
Sementara, Ramadhan mengatakan dua terduga teroris lain bertugas menyembunyikan terduga teroris yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
"NG yang sudah diamankan, penghubung dan mengamankan DPO Matlubin, pelarian kasus tindak pidana terorisme. MS anggota Tholiah untuk pengamanan para DPO," imbuhnya.
Adapun untuk peran terduga teroris yang belum diungkap yakni, dari Sumatera Selatan yang juga berhasil diamankan pada Kamis (16/12) lalu. Sehingga dari tiga provinsi, Densus 88 berhasil menangkap 14 terduga teroris.
Kabagbanops Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menyebut 14 orang terduga teroris yang ditangkap di tiga wilayah pada Kamis (16/12) kemarin. Berasal dari jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
"Jaringan JI semua," singkat Aswin saat dikonfirmasi, Jumat (17/12).
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/gil)