Korban Sempat Ibadah di Klenteng Sebelum Bersama-sama Bunuh Diri Lompat dari Apartemen
Aksi bunuh diri satu keluarga di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, bikin geger.
Korban berjumlah empat orang bersama-sama lompat dari lantai 22 apartemen pada Sabtu (9/3).
Korban Sempat Ibadah di Klenteng Sebelum Bersama-sama Bunuh Diri Lompat dari Apartemen
Aksi bunuh diri satu keluarga di apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, bikin geger. Korban berjumlah empat orang bersama-sama lompat dari lantai 22 apartemen pada Sabtu (9/3).
Keempat korban masing-masing berinisial EA (50) suami, istri AIL (52) dan dua anaknya, yaitu JWA (13) serta JL (15) . Sebelum bunuh diri, korban AIL sempat beribadah di klenteng apartemen yang juga merupakan rooftop.
Aktivitas keluarga itu sebelum bunuh diri diungkapkan penjaga klenteng. Pria yang enggan namanya disebutkan ini mengatakan, AIL berdoa di dalam klenteng.
"Di sini sembahyang yang perempuan yang satu (AIL). Enggak-enggak (mau ditawari menggunakan lidi hio, hanya berdoa mengadahkan kedua tangan)," ungkapnya, Minggu (10/3).
Selain itu, pria berbadan gempal ini juga melihat anak perempuan AIL, JL sempat memberikan uang amal Rp50.000.
"Yang satu anak perempuan yang paling tua (JL) ambil uang Rp50.000 untuk sumbangan," kata dia.
Sementara suami korban EA dan anak laki-lakinya JWA hanya menunggu di luar klenteng. Tak lama kemudian, mereka bergerak ke lokasi bunuh diri.
Di lokasi tersebut terdapat kotak tempat berdoa dan patung naga.
Kapolsek Penjaringan, Kompol Agus Ady Wijaya mengungkapkan, keempat korban sempat terekam kamera CCTV tiba di apartemen pada pukul 16.02 WIB dengan menggunakan mobil Gran Max B 2972 BIQ warna silver.
Setelahnya, mereka langsung masuk ke dalam lobby. Mereka lalu menggunakan lift untuk naik ke atas apartemen.
Salah satu korban yakni EA sempat mencium ketiga korban lainnya.
"Jam 16.04 WIB, para korban ini masuk dalam lift terekam ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," ucap Ady dalam keterangannya, Minggu (10/3).
Empat anggota keluarga itu pun berhenti di lantai 21 apartemen. Mereka lalu naik ke lantai 22 apartemen atau rooftop menggunakan tangga darurat.
Insiden pun dimulai, keempat korban bunuh diri dengan cara melompat secara bersamaan.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, keempat korban mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala hingga patah tulang.
Selain itu, ditemukan juga keempat korban dalam kondisi tangan saling terikat tali.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," ujar Ady.