4.294 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih di Medan Jalani Rapid Test Massal
Pemeriksaan di Taman Cadika Medan Johor untuk PPDP dari Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Baru dan Medan Johor. Terakhir, rapi test di Lapangan Helvetia diperuntukkan bagi PPDP dari Kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Sunggal dan Medan Polonia.
Sebanyak 4.294 Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Kota Medan menjalani rapid test, Selasa (7/7). Pemeriksaan ini dilaksanakan pada lima lokasi.
"Kita menggelar rapid test di lima lokasi untuk mempermudah dan mengantisipasi kerumunan massa," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan Agussyah Ramadani Damanik.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Kelima lokasi rapid test itu yakni RSUD dr Pirngadi; Lapangan Tanah 600, Medan Marelan; Lapangan Kantor Camat Medan Area, Jalan Rahmadsyah; Taman Cadika, Medan Johor; dan Lapangan Helvetia, samping Kantor Camat Medan Helvetia. Di lima lokasi itu dibagi lagi dalam beberapa gelombang berdasarkan kecamatan.
Rapid test di RSUD dr Pirngadi Medan khusus untuk PPDP dari Kecamatan Medan Timur, Medan Tembung, Medan Perjuangan, Medan Barat dan Medan Kota. Pemeriksaan di Lapangan Tanah 600 Medan Marelan untuk PPDP dari Kecamatan Medan Belawan, Medan Labuhan, Medan Deli dan Medan Marelan. Di Lapangan Kantor Camat Medan Area dilaksanakan tes untuk PPDP dari Kecamatan Medan Amplas, Medan Maimun, Medan Denai dan Medan Area. Pemeriksaan di Taman Cadika Medan Johor untuk PPDP dari Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan Baru dan Medan Johor. Terakhir, rapi test di Lapangan Helvetia diperuntukkan bagi PPDP dari Kecamatan Medan Helvetia, Medan Petisah, Medan Sunggal dan Medan Polonia.
Pemeriksaan bekerja sama dengan tim dari RSUD dr Pirngadi Medan. Di lapangan terbuka, disiapkan mobil keliling bersama petugas medis yang dilengkapi seragam hazmat. "Tidak ada pungutan biaya terhadap PPDP yang melakukan rapid test," ucapnya.
Agussyah menegaskan bahwa pelaksanaan rapid test ini bagian dari komitmen KPU Kota Medan untuk serius dalam memperhatikan kesehatan dan keamanan penyelenggara serta warga masyarakat sesuai protokol kesehatan penanganan Covid-19. Ke-4.294 PPDP ini akan bekerja melakukan pencocokan dan penelitian untuk pemutakhiran data pemilih pada 15 Juli sampai 13 Agustus 2020.
"Sebelum dilakukan bimbingan teknis dan turun ke masyarakat untuk pemutakhiran data pemilih, seluruh PPDP harus dipastikan sehat dan tidak reaktif virus, agar masyarakat yang akan didatangi dari rumah ke rumah tidak merasa khawatir," tegasnya.
Selain itu, petugas PPDP yang turun ke lapangan juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD). "APD tipe satu, yakni masker, face shield (pelindung wajah), sarung tangan serta menjaga jarak aman, tidak melakukan kontak fisik dan sebagainya," tutup Agussyah.
(mdk/rhm)