4.409 Personel Gabungan Amankan Arus Mudik Lebaran di Sulsel
Sebanyak 4.409 personel gabungan Polri, TNI dan pemerintah dikerahkan untuk mengamankan mudik Lebaran 2022 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka akan disebar di sejumlah daerah rawan kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminalitas.
Sebanyak 4.409 personel gabungan Polri, TNI dan pemerintah dikerahkan untuk mengamankan mudik Lebaran 2022 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka akan disebar di sejumlah daerah rawan kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminalitas.
"Kita mengerahkan kurang lebih 4.409 personel, terdiri dari 2.200 dari anggota Polri, dan 2.100 merupakan gabungan instansi terkait, TNI, pemda seperti Satpol PP, Dishub, juga melibatkan kesehatan, kemudian juga dari masyarakat, senkom, pramuka," ujar Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Kapolda Sulsel) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nana Sudjana kepada wartawan seusai apel siaga Operasi Ketupat tahun 2022 di Lapangan Karebosi Makassar, Jumat (22/4).
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Apa itu Pudak? Pudak adalah makanan khas dari Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Makanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya. Cara memasaknya yaitu dengan cara dikukus.
-
Kenapa Danis Murib ditembak mati? Komando Operasi Gabungan Wilayah (Kogabwilhan) III di Distrik Bibida Kabupaten Paniai menembak mati seorang desertir TNI karena tergabung dalam Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Selain menyiapkan personel, kata Nana, pihaknya juga akan membuat 136 pos terpadu untuk pemantauan arus mudik dan balik Idulfitri 1443 H. Pos terpadu tersebut nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik vital seperti bandara dan pelabuhan.
"Ada kurang lebih 103 pos pengaman dan 33 pos pelayanan, serta enam pos terpadu. Ini kita tempatkan di bandara pelabuhan, kemudian terminal, juga di jalur dilintasi, termasuk tempat keramaian dan rekreasi," paparnya.
Pemetaan Wilayah Rawan
Mantan Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) ini mengaku sudah melakukan pemetaan wilayah rawan kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal saat momen arus mudik dan balik Idulfitri 1443 H. Ia mencontohkan jalur Maros sampai ke Bone rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Titik rawan, yaitu jalur-jalur utama, khususnya jalur nasional. Misalnya antara Maros sampai Bone dan sekitar Parepare," ungkapnya.
Nana juga mengingatkan kepada warga yang hendak mudik dengan menggunakan kendaraan bermotor untuk melakukan pengecekan kondisi secara bertahap. Selain itu, kesiapan fisik juga sangat penting.
"Dalam mudik, kami berharap yang menggunakan kendaraan disiapkan kendaraannya, jangan pakai lalu mogok di jalan, dan persiapkan fisik. Kami harapkan menjaga prokes agar terhindar dari pada penyebaran Covid-19," ucapnya.
1 Juta Warga Pulang Kampung
Sementara Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memperkirakan 1 juta warga akan pulang kampung ke Sulsel. Angka didasarkan pada perkiraan Polri terkait potensi arus mudik dan balik Idulfitri.
Dia berharap pemudik mengikuti aturan, termasuk mematuhi protokol kesehatan.
"Harapan kita, dengan diberikan kebijakan untuk mudik harus mengikuti aturan yang ada, termasuk bagaimana vaksinnya, boosternya, kemudian tidak berkerumun, menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
(mdk/yan)