5 Alasan yang bikin Hafiz-Syifa tes psikologi sampai 2 kali
Kasus pembunuhan Ade Sara telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.
Polda Metro Jaya saat ini telah mengambil alih kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto dari Polres Bekasi. Meski sudah dites psikologi di Polres Bekasi, pasangan pembunuh Ade Sara, Ahmad Imam Al Hafidt alias Hafiz (19) dan Assyifa Ramadhani (18) alias Syifa kembali menjalani tes psikologi oleh tim Polda Metro.
"Saat ini pemeriksaan dilanjutkan kepada psikologi, tim dari dinas psikologis Polda Metro Jaya, saat ini masih berlangsung," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto di kantornya, Rabu (12/3) kemarin.
Rikwanto menuturkan, pihaknya sudah mengetahui hasil pemeriksaan psikologi kedua tersangka saat berada di Polres Bekasi. Tetapi tes psikologi kali ini kembali dilakukan sebagai standar pemeriksaan.
Apa yang menyebabkan Hafiz-Syifa hingga dites psikologi sampai 2 kali? Berikut yang berhasil dihimpun merdeka.com, Kamis (13/3):
-
Apa itu SARA? SARA adalah singkatan dari suku, agama, ras, dan antargolongan, yang merujuk pada faktor-faktor identitas yang sering kali menjadi penyebab konflik horizontal dan vertikal dalam masyarakat.
-
Bagaimana SARA bisa diatasi? Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah konflik SARA adalah dengan memberikan edukasi yang baik mengenai keberagaman suku, budaya, dan agama di Indonesia.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Sule menjenguk Adzam? Sule meluangkan waktu menjenguk Adzam yang sakit di tengah kesibukannya sebagai public figure.
-
Bagaimana Ade Bunga Niari menjaga penampilannya? Tidak hanya memiliki wajah cantik, Ade Bunga Niari juga menjaga tubuhnya dengan baik sehingga tetap memiliki bentuk tubuh yang seperti gadis remaja.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
Tertawa saat diperiksa di polisi
Polisi telah memeriksa dua pelaku pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Ahmam Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) di Unit Jatanras Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota. Keduanya tampak santai dan tidak ada raut wajah tegang saat berada di kantor polisi.
"Kalau dilihat dari wajahnya, mereka terlihat seperti biasa. Bahkan ketawa-ketawa saat diperiksa," kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo saat ditemui merdeka.com, Jumat (7/3) lalu.
Siswo mengatakan, secara lisan pelaku mengaku menyesal telah membunuh korban. "Ya menyesal lah," ujarnya.
Kedua pelaku setelah membunuh langsung membuang korban di Tol JORR Kecamatan Bekasi Barat. Saat ditemukan, Ade Sara masih mengenakan gelang Java Jazz Festival.
Pelaku diketahui merupakan sepasang kekasih. Hafitd atau biasa dipanggil Hafiz merupakan mantan pacar Ade Sara.
Polisi masih mengembangkan kasusnya. Hafiz ditangkap saat melayat jenazah Ade di RSCM.
Keliling bawa mayat sampai 21 jam
Mobil KIA Visto B-8328-JO yang digunakan oleh tersangka Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafiz sempat mogok ketika hendak membuang jenazah Ade Sara Angelina Suroto. Mobil mogok ketika berada di dekat ITC Kemayoran setelah korban dinyatakan tewas pada Selasa dini hari.
"Tiba-tiba mobil pelaku mogok, kemudian pelaku meminta tolong kepada sopir taksi untuk mengecas accu sampai mobil hidup kembali," kata Kasat Reskrim Polresta Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah, Jumat (7/2) lalu.
Saat dicass tersebut, jasad korban masih berada di dalam mobil. Selanjutnya, mobil jalan, namun tak berselang lama mobil kembali mogok.
"Mogok lagi, kemudian meminta bantuan kepada temannya untuk dibelikan accu," katanya.
Setelah mobil hidup, kembali melanjutkan perjalanan. Namun masih tersendat sendat. Sampai ke Rawamangun, Jakarta Timur. Sekitar pukul 17.00 WIB, mobil masuk ke bengkel di daerah Salemba.
"Jenazah masih di dalam mobil, ditutupi dengan kain pasmina milik pelaku Assifa," katanya.
Setelah mobil hidup, korban hendak dibuang di Salemba, Jakarta Pusat. Namun pelaku tidak mendapatkan tempat. Sehingga lanjut dia, pelaku kembali berputar-putar mencari lokasi yang aman sampai ke Jakarta Timur.
Hasilnya, pelaku masuk tol Bintara Bekasi Barat. Tepat di bawah jembatan KM 49 Tol JORR arah Cikunir. "Dibuang di pinggir tol Selasa sekitar pukul 21.00 WIB," katanya.
Selanjutnya, ke dua pelaku jalan menuju daerah Jatiasih, di perjalanan membuang barang berupa tissu, korban, dompet, selanjutnya pelaku keluar tol Jatiasih.
"Lalu pelaku ke Indomaret di Pulogadung untuk bersih-bersih dan pulang ke rumahnya di Perumahan Pulo Gebang Permai," katanya.
Misteri tulisan mampus loe
Ade Sara Angelina Suroto (19) tewas dibunuh oleh Ahmad Imam Al Hafidt alias Hafiz (19) dan pacar barunya, Assyifa Ramadhani (18) karena masalah asmara. Hafiz sempat melayat ke RSCM tempat jenazah Ade Sara disemayamkan dan di lokasi itu pula mantan pacar korban ini ditangkap polisi karena kejahatannya terbongkar.
Di kalangan teman-teman Ade Sara ramai membicarakan sebuah kertas bertuliskan 'Mampus lo' yang ditemukan dekat jenazah mahasiswi Universitas Bunda Mulia ini. Mereka menduga, kertas itu ditaruh oleh Hafiz. Dugaan itu diperkuat dengan postingan akun di jejaring sosial Path milik teman Ade Sara.
"Bilang juga sama cewe lo. Gue, nyokap gue, nyokap Sara, bokap Sara, berdoa buat kalian yg terbaik, btw makasih ya di samping jenazah Sara kalian ninggalin kertas bertuliskan 'Mampus lo'. Sori bgt gue buka nih pit. Semoga proses masuk sel untuk kalian berdua penuh keadilan ya. God bless you for you've don, pit," tulis teman Sara yang di-mention ke akun Path milik Hafiz.
Namun hingga kini, keberadaan kertas tersebut masih misteri. Sebab ketika Polresta Bekasi menggelar barang bukti kejahatan Hafiz dan Syifa, kertas tersebut tak terlihat.
Seperti diketahui, Ade Sara dibunuh dengan cara dipukul, disetrum dan disumpal mulutnya oleh pasangan kekasih tersebut di dalam mobil. Mayat korban dibuang Hafiz dan Syifa di Tol JORR dan ditemukan oleh petugas derek tol dalam keadaan mengenaskan.
Tidak merasa bersalah
Tak ada penyesalan yang terlihat di raut wajah dua pelaku pembunuh Ade Sara Angelina Suroto. Namun, secara lisan mereka menyesalinya.
"Ya menyesal lah," kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo saat ditemui merdeka.com, Jumat (7/3) lalu.
Menurut Siswo, dua orang tersangka Ahmam Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19) masih menjalani pemeriksaan di Unit Jatanras Satuan Reskrim Polresta Bekasi Kota. "Kalau dilihat dari wajahnya, mereka terlihat seperti biasa. Bahkan ketawa-ketawa saat diperiksa," kata Siswo.
Kedua pelaku setelah membunuh langsung membuang korban di Tol JORR Kecamatan Bekasi Barat. Saat ditemukan, Ade Sara masih mengenakan gelang Java Jazz Festival.
Pelaku diketahui merupakan sepasang kekasih. Hafitd atau biasa dipanggil Hafiz merupakan mantan pacar Ade Sara. Polisi masih mengembangkan kasusnya. Hafiz ditangkap saat melayat jenazah Ade di RSCM kemarin petang.
Membunuh secara sadis terhadap temannya sendiri
Ade Sara Angelina Suroto (19) meregang nyawa setelah disiksa di mobil. Tak hanya dipukuli pakai sepatu, Ade juga disetrum dengan alat berkekuatan 3800 volt.
Hafiz membeli alat bertegangan 3.800 Vol itu di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat. Anak dokter aborsi itu mengklaim alat digunakan untuk membela diri.
Karena ditemukan unsur perencanaan, polisi masih mendalami kepemilikan alat berwarna hitam berbentuk kotak memanjang tersebut. Pengakuan Hafiz ke penyidik, alat setrum itu dibelinya sekitar satu tahun lalu.
"Keterangan dia hanya untuk bela diri, tapi ini masih kita dalami," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi Kota, Kompol Nuredy Irwansyah.
Selain disetrum, mulut Ade Sara disumpal oleh pelaku dengan koran. "Dalam satu sesi penganiayaan, mulut Ade Sara disumpal koran oleh pelaku Asifah," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto .
Pelaku menyiksa Ade secara sadis hingga tewas. Dari hasil autopsi penyebab kematian Ade adalah adanya sumpalan kertas di tenggorokan.