Mau Diakui atau Tidak, Laki-laki Lebih Baik Dibanding Perempuan soal Baca Peta
Ini merupakan sebuah hasil riset yang dilakukan para ilmuwan psikologi.
Sebuah studi menunjukan perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam melakukan navigasi.
Mengutip DailyMail, Selasa (16/7), sekelompok psikolog dari New Jersey menemukan bahwa anak laki-laki berusia 3 hingga 10 tahun cenderung memberikan arahan navigasi yang lebih baik dibandingkan anak perempuan di usia yang sama.
Saat menavigasikan rute yang dihasilkan komputer, laki-laki memberikan instruksi verbal yang lebih akurat kepada temannya, berdasarkan percobaan.
Meskipun penelitian ini secara khusus berfokus pada remaja, temuan ini mungkin memberikan gambaran sekilas tentang perbedaan navigasi berdasarkan jenis kelamin yang berlanjut hingga dewasa.
Studi baru ini dipimpin oleh para peneliti di Montclair State University di New Jersey dan diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology.
Penulis utama Yingying Yang mengatakan ada berbagai teori mengapa anak laki-laki memberikan arahan yang lebih akurat.
“Hal ini berkisar dari biologis (misalnya testosteron), hingga berdasarkan pengalaman (misalnya, anak laki-laki memiliki lebih banyak pengalaman dalam bepergian mandiri) dan praktik pengasuhan anak (misalnya, anak laki-laki diperbolehkan jauh dari rumah dibandingkan anak perempuan),” katanya.
-
Apa perbedaan utama anak laki-laki dan perempuan? Saat bicara soal anatomi, perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan cukup jelas. Tetapi bagaimana dengan perkembangan keterampilan motorik kasar, bicara, dan mencapai tonggak perkembangan lainnya?
-
Siapa yang punya kemampuan spasial lebih bagus? Penelitian dari Norwegian University of Science and Technology mengungkapkan, "Kemampuan spatial cowok ternyata lebih bagus daripada cewek."
-
Apa bentuk peta T-O? Peta ini menggambarkan dunia dalam bentuk lingkaran dengan Samudera yang membentuk bagian luar, menandakan batas bumi.
-
Siapa yang mentranskripsikan tulisan paku di peta? Artefak kuno tersebut menjadi koleksi British Museum pada tahun 1882, tetapi tetap menjadi misteri selama berabad-abad sampai kurator menemukan bagian yang hilang dan mentranskripsikan tulisan paku tersebut.
-
Apa itu peta pikiran? Mind mapping adalah peta pikiran atau peta konsep yang dibuat untuk menjabarkan materi atau informasi.
-
Siapa saja yang bisa menggunakan pronomina? Pronomina adalah jenis kata dalam bahasa yang digunakan untuk menggantikan nomina atau kata benda, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam suatu kalimat.
Sayangnya, penelitian tersebut tidak secara langsung menguji teori apa pun tentang mengapa hal itu terjadi.
Untuk eksperimen daring yang dilakukan melalui Zoom, para peneliti merekrut 141 sukarelawan berusia antara 3 dan 10 tahun – 78 laki-laki dan 63 perempuan.
Dengan menggunakan program komputer, anak-anak ditugaskan untuk mendeskripsikan suatu rute, baik dari sudut pandang luas ('peta') dan sudut pandang orang pertama yang secara bertahap bergerak di sepanjang koridor 'labirin'.
Di sepanjang rute terdapat 'tengara' – benda-benda kecil bergaya permainan komputer termasuk mangga, boneka beruang, monyet, dan semangkuk ceri.
Dalam kedua situasi tersebut, mereka harus memandu seorang teman yang dibuat melalui komputer bernama 'Mr Birdie' – yang matanya ditutup dan tidak dapat melihat – melalui rute menggunakan petunjuk lisan.
Para peneliti menilai petunjuk arah anak-anak berdasarkan seberapa baik mereka menggunakan istilah-istilah petunjuk arah yang bermanfaat (misalnya kiri dan kanan) dan penanda (monyet, ceri) untuk menggambarkan rute.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki secara umum lebih baik dalam memberikan arah kata yang benar misalnya 'belok kiri' dan cenderung tidak memberikan arah yang tidak jelas dengan ucapan: ke arah sana.
Kemudian dalam percobaan tersebut, peneliti meminta anak-anak untuk mengingat arah sepanjang rute hanya berdasarkan ingatan mereka sendiri.
Namun dalam kasus ini, para akademisi menemukan bahwa anak laki-laki dan perempuan mempunyai kemampuan yang sama – menunjukkan bahwa keduanya sama-sama mahir dalam mengingat rute.
Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah tim tidak mampu mengkodekan isyarat tangan dan analisisnya terbatas pada ucapan verbal saja.
Di sisi lain, sebuah studi pada tahun 2018 menemukan bahwa ketika diminta memberikan arahan, isyarat disertai sekitar 30 persen frasa verbal baik untuk anak kecil maupun orang dewasa.