5 Ormas tolak kedatangan Ustaz Felix dan aktivis HTI ke Semarang
Rencana kedatangan Felix diundang Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung untuk mengisi dua acara, halal bihalal di Masjid At Taufiq, Kecamatan Banyumanik, dan acara milad ke 63 YBWSA di Universitas Sultan Agung (Unisulla) Kota Semarang, Senin (10/7).
Sebanyak lima organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kota Semarang, Jawa Tengah menolak kedatangan Ustaz Felix Y Siauw. Penolakan ormas itu dilakukan karena mereka menilai ustaz tersebut merupakan aktivis ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dinyatakan terlarang, dan masih dalam proses pembubaran pemerintah.
Rencana kedatangan Felix diundang Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) untuk mengisi dua agenda acara, yaitu halal bihalal di Masjid At Taufiq, Jalan Durian Raya, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Minggu (9/7), dan acara milad ke 63 YBWSA di Universitas Sultan Agung (Unisulla) Kota Semarang, Senin (10/7).
Terkait penolakan tersebut, pengurus YBWSA dengan lima ormas yaitu GP Ansor, Patriot Garda Nasional (PGN), PMII Semarang, Ganaspati dan IPNU menggelar pertemuan di Polrestabes Semarang.
Pertemuan itu berjalan tertutup dan dimediasi Kasat Intelkam Polrestabes AKBP Ventie Bernard Musak dan Kapolsek Genuk Kompol Eko Heru di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang, Jumat (7/7).
"Intinya kami tidak setuju Felix Siauw datang ke Semarang, karena latar belakangnya yang tidak sejalan dengan NKRI," ungkap Komandan Banser GP Ansor Suharmanto kepada awak media di sela pertemuan.
Sekretaris PGN, Choirul Anwar mengungkapkan pernyataan yang sama, Felix dinilai salah satu aktivis HTI. "HTI bagian dari ormas yang selalu menyampaikan propaganda-propaganda yang justru merusak kerukunan itu sendiri. Pemerintah juga sudah melarangnya dan akan membubarkan melalui pengadilan. Bagi kami Kota Semarang selama ini dikenal sebagai kota yang aman dan rukun. Untuk itu, kami menolak kedatangannya di Kota Semarang," ungkapnya.
Ketua YBWSA Hasan Toha Putra, usai mediasi mengaku akan membatalkan kehadiran Felix ke Kota Semarang. Pembatalan itu adalah hasil dari mediasi yang dilakukan sejumlah ormas dengan pengurus YBWSA di Polrestabes Kota Semarang.
"Usai dilakukan mediasi, kami menerima saran dari Kasat Intel dan pertimbangan yang lain, agar kehadiran ustaz Felix Siauw dalam acara kami ditangguhkan," ujar Hasan Toha.
Pemilik perusahaan percetakan Alquran Toha Putera ini juga ingin meluruskan berita dan rumor yang beredar dari pesan singkat, bahwa dia bukan simpatisan maupun donator HTI Kota Semarang.
"Saya juga ingin meluruskan, bahwa saya bukan simpatisan maupun donatur HTI Kota Semarang, seperti yang dikabarkan dalam pesan berantai yang tersebar," pungkas Hasan Toha.
Kasat Intelkam Polrestabes Semarang, AKBP Ventie Bernard Musak menjelaskan, upaya mediasi ini adalah inisiatif dari pihaknya. Selain itu, Ventie juga memperjelas jika pihak Kepolisian dalam hal ini berlaku sebagai penengah dari kedua belah pihak.
"Mediasi ini inisiatif dari kami. Mediasi ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.