5 Pembelaan kubu Anas pasca penggeledahan KPK
Apa saja argumen para loyalis Anas? Berikut lima pembelaan loyalis Anas pasca penggeledahan oleh KPK.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila di Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur. Penggeledahan tersebut terkait pengembangan kasus Hambalang.
Sebelumnya, KPK telah lebih dahulu menetapkan Direktur PT Dutasari Citralaras, Mahfud Suroso sebagai tersangka dalam kasus Hambalang. Athiyyah sendiri pernah menjabat sebagai Direksi di perusahaan tersebut.
Atas dasar itulah KPK lalu menggeledah rumah Anas yang juga rumah Athiyyah. KPK ingin mencari jejak Mahfud Suroso di kediaman Athiyyah.
Namun penggeledahan yang berlangsung sekitar 6 jam lebih itu diprotes oleh para loyalis Anas. Para loyalis mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu menyebut KPK tidak berhak menggeledah rumah mewah itu.
Apa saja argumen para loyalis Anas? Berikut lima pembelaan loyalis Anas pasca penggeledahan oleh KPK.
-
Apa yang menjadi rencana Anas Urbaningrum dalam waktu dekat? Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berseloroh saat ditanyai peluang atau rencana silahturahmi ke Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia belum belum merencanakan pertemuan dengan SBY dalam waktu dekat.
-
Apa pendapat Anas Urbaningrum mengenai penjegalan Capres? Anas mengaku sudah mengikuti proses Pilpres 2024 sejak dalam penjara. Anas mengaku telah mengamati hal tersebut sejak mendekam di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat hingga bebas dan kembali ke masyarakat. "Menurut saya tidak ada satu pun capres atau bacapres yang dijegal. Menurut saya artinya dijegal dengan cara yang tidak lazim, menurut saya tidak ada," kata Anas di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023).
-
Kapan sidang perdana PHPU untuk Anies-Cak Imin? Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Timnas AMIN, serta Tim Hukum hadir dalam sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024 Mahkamah Konstitusi hari ini, Rabu (27/3).
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
KPK disebut salah alamat
Penggeledahan yang dilakukan KPK di kediaman Anas Urbaningrum, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada hari ini di protes oleh sejumlah anggota Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Mereka menilai bahwa penggeledahan yang dilakukan oleh KPK tersebut salah alamat.
Juru Bicara PPI Ma'mun Murod mengaku kecewa atas apa yang dilakukan belasan penyidik KPK tersebut. Menurutnya, rumah yang dihuni Anas di Jalan Teluk Semangka ini sudah dialihfungsikan sebagai rumah pergerakan bagi organisasi yang dibentuk oleh Anas pada 15 september 2013 lalu.
"Saya tekankan, bahwa rumah yang digeledah KPK ini, sekarang sudah dialihfungsikan sebagai rumah pergerakan. Anas dan Ibu Tya (istri) sudah tidak tinggal di sini lagi. Jadi KPK itu salah alamat," kata Ma'mun dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (12/11).
Ma'mun mengatakan, setelah PPI resmi diluncurkan, Anas telah kembali ke rumah lamanya yang berada persis di samping rumah pergerakan ini.
"Seharusnya, kalau memang ini pemeriksaan rumah atas nama Ibu Tya yah yang geledah rumah yang sebelah bukan yang ini," jelasnya.
Loyalis Anas pertanyakan buku Yasin Ibas
Saat menggeledah rumah Athiyyah, KPK mengambil beberapa barang bukti di rumah mantan pimpinan Demokrat tersebut. Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), yang didirikan Anas, langsung menggelar jumpa pers di lokasi.
"Ditemukan juga dua buku yasin, di tempat yang sama tapi yang diambil punya Anas saja yang gambar Anas. Disuruh bawa yang ini yang gambarnya enggak kenal, mereka enggak mau," terang juru bicara Ma'mun Murod sambil menunjukkan Yasin bersampul Ibas dan Alya, Selasa (12/11).
Kubu Anas mengaku curiga saat penyidik KPK terus memberikan alasan tidak jelas saat ditanya soal surat Yasin bersampul Ibas tersebut.
"Mereka tidak mau membawa, katanya tidak ada hubungannya, susah untuk dikait-kaitkan. Kemudian suruh bawa enggak mau bawa padahal sama-sama Yasin kalau KPK kekurangan Yasin kan bisa dibawa," terangnya.
Kubu Anas tak terima KPK menyita Rp 1 M
Selain buku Yasin, penyidik KPK juga menyita uang Rp 1 miliar saat mencari bukti kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di kediaman istri Anas Urbaningrum, Athiyyah Laila. Namun para loyalis Anas menyebut uang itu adalah dana operasional Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Ormas bentukan Anas.
"Uang yang disita merupakan uang kas PPI, kami akan meminta agar uang itu dikembalikan," kata Juru Bicara PPI Ma'mun Murod pada jumpa pers, Selasa (12/11) malam.
Ma'mun mengatakan penggeledahan oleh KPK tidak memiliki dasar yang kuat dan dia sebut sebagai operasi salah alamat. Uang ini merupakan modal operasi selama setahun.
"PPI akan mengambil sikap kepada KPK terkait penggeladahan ini. PPI akan rapat untuk memutuskan sikap terhadap penggeledahan ini," ujarnya.
Surat rahasia dukungan untuk Anas
Selain uang, paspor dan surat Yasin milik Anas, penyidik KPK juga menyita surat rahasia milik Anas Urbaningrum. Surat tersebut menurut loyalis Anas berasal dari salah satu anggota KPK yang berisi dukungan kepada mantan Ketua Partai Demokrat itu.
"Saya pegawai di KPK. Pak Anas korban politik di internal partai sendiri di balik ini semua ada Pak SBY dan kroninya, masalah sprindik itu saya tersenyum tetapi hati saya terluka. Saya pengagum Pak Anas, kita anggota KPK dan mahasiswa siap mendukung perlawanan politik Bapak," kata juru bicara PPI Ma'mun Murod membacakan isi surat tersebut, Selasa (12/11).
Benarkah ada pendukung Anas di KPK? Pihak KPK sendiri meragukan jika ada pegawainya yang mengirim surat tersebut.
"Kami ragu kalau pengirim surat adalah pegawai KPK," ujar Jubir KPK, Johan Budi.
Namun Johan membenarkan jika penyidik KPK telah menyita surat misterius yang menurut PPI ditulis oleh pegawai KPK. Kini surat misterius itu diserahkan ke pengawas internal untuk ditelusuri.
"Ada nomor teleponnya di surat itu, tetapi tidak bisa dihubungi," ujar Johan.
SBY dituding jadi sutradara Hambalang
Selain berisi dukungan kepada Anas, surat tersebut juga menyalahkan Susilo Bambang Yudhoyono. SBY dituding sebagai sutradara di balik kasus Hambalang.
"Pak Anas ada hal yang penting ada di surat BAP pemeriksaan Nazaruddin, dalam BAP-nya tersebut melaporkan SBY menerima dana kampanye pilpres," sambung Murod lagi saat membacakan surat misterius itu.
Menurut Murod, BAP yang ditandatangani Nazaruddin itu hingga kini mangkrak di KPK.
"BAP itu sudah ditandatangani Nazarudin tapi tidak pernah diangkat KPK . Ini bisa jadi perlawanan politik bagi Bapak," tutup Murod.
Baca juga:
Ruhut tak punya bukti dana Hambalang mengalir ke kongres
Ada ceramah di Manado, Ruhut minta diperiksa KPK hari ini
Besok KPK periksa Ruhut Sitompul jadi saksi Anas
Kasus Hambalang, istri Anas diperiksa KPK pekan depan
Kubu Anas desak KPK usut jejak Ibas di Hambalang