5.000 Dosis Ivermectin Mulai Dikirim ke Jateng Tekan Lonjakan Covid-19 di Kudus
Sebaliknya, dari data tersebut ada juga wilayah yang tidak menggunakan ivermectin bernama Tamil Nadhu. Menurut laporan terkait, malah terjadi lonjakan paparan Covid-19 dari 10.986 kasus menjadi 36,184 atau meningkat tiga kali lipat.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko, telah mengirimkan ribuan dosis obat Ivermectin untuk membantu penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah.
Hal itu dilakukan Moeldoko sebagai langkah menurunkan angka kasus konfirmasi positif Covid-19 yang tengah menggila.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa saja tanda-tanda Kiamat Kubra yang dijelaskan dalam konteks ini? Tanda-tanda Kiamat Kubra merujuk pada tanda-tanda besar yang akan terjadi sebelum datangnya hari kiamat. Tanda-tanda ini termasuk peristiwa-peristiwa besar yang akan mengubah tatanan alam semesta dan kehidupan manusia. Beberapa tanda-tanda kiamat kubra termasuk munculnya Dajjal, sosok yang akan muncul sebagai pemimpin palsu membawa kehancuran dan kebingungan, terjadinya perang besar yang melibatkan banyak negara dan meluas ke seluruh dunia, serta munculnya tanda-tanda alam seperti hewan-hewan bertutur kata dan matahari terbit dari barat.
Ketua HKTI Jateng, Nur Faisah menanggapi, Ivermectin digunakan Moeldoko karena berkaca dari India yang diketahui memiliki lonjakan kasus Covid yang luar biasa. Mengutip pemberitaan setempat, Nur menjelaskan, terjadi penurunan kasus Covid-19 sebanyak 97 persen di India setelah mengkonsumsi ivermectin.
"Laporan Thedesertreview.com, menyatakan penurunan kasus Covid-19 sebanyak 97 persen justru setelah mengkonsumsi ivermectin," kata Nur melalui keterangan tertulis diterima, Senin (14/6).
Nur membeberkan data, sejumlah wilayah di India yang menggunakan Ivermectin, seperti di Delhi terjadi penurunan kasus dari 28.395 kasus menjadi 956 kasus, kemudian di Uttar Pradesh juga terjadi penurunan dari 37.994 kasus menjadi 2.014 kasus. Berikutnya Goa, dari 4.195 kasus menjadi 645 kasus. Selanjutnya Karnataka dari 50.112 kasus menjadi 20.378 kasus.
Sebaliknya, dari data tersebut ada juga wilayah yang tidak menggunakan ivermectin bernama Tamil Nadhu. Menurut laporan terkait, malah terjadi lonjakan paparan Covid-19 dari 10.986 kasus menjadi 36,184 atau meningkat tiga kali lipat.
"Justru penolakan Tamil Nadhu untuk menggunakan ivermectin, telah merugikan mereka sendiri," ungkap Nur.
Perlu bukti Ilmiah
Dikonfirmasi terpisah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menegaskan bahwa masih diperlukan bukti ilmiah yang lebih meyakinkan terkait manfaat Ivermectin sebagai obat Covid-19.
"Penelitian untuk pencegahan maupun pengobatan Covid-19 yang sudah dipublikasikan menyatakan bahwa Ivermectin memiliki potensi antiviral pada uji secara in-vitro di laboratorium. Akan tetapi, masih diperlukan bukti ilmiah yang lebih meyakinkan terkait keamanan, khasiat, dan efektivitasnya sebagai obat Covid-19 melalui uji klinik lebih lanjut," lanjut BPOM dalam rilis resmi yang diterima Liputan6.com.
Di Indonesia, Ivermectin kaplet 12 mg terdaftar untuk indikasi infeksi kecacingan (Strongyloidiasis dan Onchocerciasis). Obat ini diberikan dalam dosis tunggal 150-200 mcg/kg berat badan dengan pemakaian 1 (satu) tahun sekali.
Mengingat Ivermectin merupakan obat keras, maka pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter. Bila digunakan sembarangan efeknya bisa fatal.
"Ivermectin yang digunakan tanpa indikasi medis dan tanpa resep dokter dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan efek samping, antara lain nyeri otot/sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk, dan Sindrom Stevens-Johnson," kata BPOM.
Reporter: Muhammad Radityo
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Ganjar Instruksikan Kepala Daerah Ambil Sampel Genome Sequencing
Ridwan Kamil Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar: Jangan Sampai Kolaps
Kasus Covid-19 DKI Melonjak, Pemerintah Tambah Tempat Tidur Pasien di Wisma Atlet
Penjelasan Setda Aceh Terkait Keberadaan Gubernur Nova Iriansyah
Hari Ini, Kasus Covid-19 di DKI Kembali Bertambah 2.000 Lebih Kasus Positif
Kasus Covid-19 Jateng Melonjak, Dinkes Solo Minta RS Tambah Jumlah Tempat Tidur