53 Militer AL berbagai negara kumpul di Bali bahas keamanan maritim
Tercatat ada 53 militer kelautan dari berbagai negara hadir di acara International Maritime Security Symposium (IMSS) di Nusa Dua Bali, Kamis (24/8). Acara yang diselenggarakan TNI AL ini membahas berbagai pengamanan wilayah laut. IMSS dibuka oleh Menkopolhukam Wiranto.
Tercatat ada 53 militer kelautan dari berbagai negara hadir di acara International Maritime Security Symposium (IMSS) di Nusa Dua Bali, Kamis (24/8). Acara yang diselenggarakan TNI AL ini membahas berbagai pengamanan wilayah laut. IMSS dibuka oleh Menkopolhukam Wiranto.
Hadir juga beberapa pejabat, di antaranya Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi dan seluruh perwira TNI AL.
"Ini sangat penting, tercatat yang hadir sebanyak 11 kepala staf angkatan laut 53 kepala staf dan berbagai delegasi lainnya dari berbagai negara. Tentu saya sangat mengapresiasi langkah angkatan laut kita dalam kegiatan ini," terang Wiranto di Nusa Dua Bali.
Kata Wiranto, mereka yang hadir adalah berbagai angkatan laut dan seluruh komponen kekuatan maritim baik dalam negeri maupun luar negeri, terutama negara-negara yang tergabung dalam Indian Oceans Naval Symposium (IONS) dan Western Pacific Naval Symposium.
"Tidak ada negara di dunia ini yang mampu memberantas sendiri berbagai kejahatan yang terjadi di laut seperti terorisme, narkoba, perdagangan orang, illegal fishing, pencemaran lingkungan laut dan sebagainya," jelasnya.
Menurutnya semua negara perlu melakukan kerja sama dalam hal menjaga kemaritiman. "Butuh kerja sama lintas negara untuk memberantas berbagai kejahatan tersebut," imbuhnya.
Wiranto mengaku bangga dengan TNI AL karena mampu mengundang kerja sama tersebut. "Saya bangga karena yang hadir banyak negara, ada 53 tercatat hadir dan 11 Kepala Staf Angkatan Laut dari berbagai negara," imbuhnya.
Menurut Wiranto, kehadiran banyak staf angkatan laut ini menunjukkan mereka antusias untuk bersama Indonesia dan negara lainnya untuk berbicara tentang keamanan maritim.
Ia mengharapkan dalam simposium ini bisa melahirkan pemikiran dan gagasan baru dalam rangka untuk memperkuat kerja sama maritim terutama, masalah keamanan.
"Mudah-mudahan ini dapat disambut berbagai negara, dan menghasilkan suatu yang berguna bagi keamanan kawasan," demikian Wiranto.