54 Warga Keracunan Diduga Akibat Kebocoran Gas di Mandailing Natal
Dugaan kebocoran itu terjadi pada Minggu (6/3) sekitar pukul 15.00 WIB saat PT SMGP melakukan well test (uji sumur) di well pad AAE Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Kemudian, asap sumur berupa hidrogen sulfida dari aktivitas itu mengarah ke permukiman Banjar Manggis di Desa Sibanggor Julu.
Sedikitnya 54 warga di Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, dilaporkan mengalami pusing dan muntah-muntah, Minggu (6/3). Mereka diduga mengalami keracunan gas hidrogen sulfida dari aktivitas pengeboran oleh PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) di well pad (lahan tapak persiapan sumur) AAE Desa Sibanggor Julu.
Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, puluhan orang itu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan dan Rumah Sakit Umum Permata Madina.
-
Kapan semburan gas itu terjadi? Disampaikan jika kejadian tersebut berlangsung pada Rabu (11/10) sore hari setelah aktivitas kegiatan penggalian dihentikan.
-
Kenapa semburan gas itu muncul? Pihak berwenang pun masih mencari tahu penyebab munculnya semburan tersebut secara tiba-tiba.
-
Bagaimana semburan gas di Bogor terjadi? Semburan tersebut muncul setelah para pekerja hendak menghentikan pencarian sumber air baru. Saat itu mereka merasa putus asa, dan hendak membereskan alat. Di tengah suasana itu, tiba-tiba semburan kencang dengan suara gemuruh muncul di lokasi hingga menghebohkan orang di sana.
-
Kenapa perut keroncongan saat ada gas berlebih? Jika jumlah gas lebih banyak daripada cairan dalam sistem pencernaan, suara tersebut akan terjadi.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana lokasi semburan gas tersebut? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
"Ada sekitar 54 yang dilarikan ke rumah sakit, 18 di antaranya sudah kembali dan 36 sedang dalam perawatan serta dalam kondisi baik hingga stabil sampai pagi ini," kata Atika, Senin (7/3).
Dugaan kebocoran itu terjadi pada Minggu (6/3) sekitar pukul 15.00 WIB saat PT SMGP melakukan well test (uji sumur) di well pad AAE Desa Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi. Kemudian, asap sumur berupa hidrogen sulfida dari aktivitas itu mengarah ke permukiman Banjar Manggis di Desa Sibanggor Julu yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi.
PT SMGP berdalih bahwa alat detektor menunjukkan tidak ada gas hidrogen sulfida di sekitar lokasi kejadian. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina masih menunggu hasil investigasi dan uji laboratorium.
"Hanya saja fakta di lapangan banyak masyarakat yang mengalami mual-mual gangguan kesehatan. Kami menunggu hasil investigasi dan laboratorium, apa sebenarnya penyebab kejadian kemarin itu," ujar Atika.
Atas kejadian itu, Pemkab Madina meminta agar PT SMGP bertanggung jawab terkait peristiwa tersebut.
"Di sini kami berkomitmen perusahaan telah bersedia tanggung jawab atas kelalaian mereka," pungkas Atika.
Baca juga:
Dua ABK Tongkang Batu Bara di Aceh Tewas Akibat Gas Beracun
Diduga Keracunan Gas, 2 Pekerja Tewas dalam Sumur di Jepara
Polisi Masih Selidiki Kematian 5 Orang dalam Gorong-Gorong di Tangerang
5 Orang Tewas di Gorong-Gorong Kabel Fiber, Penyelidikan Mengarah ke Pelaksana Proyek
Seorang Penggali Sumur di Garut Meninggal karena Gas Beracun
Kasus 5 Orang Tewas dalam Gorong-Gorong di Tangerang, Polisi Periksa 7 Saksi