55 Anak Terpapar Covid-19 di Bali, Kebanyakan Berusia 4 Tahun
Mayoritas anak-anak terpapar dari klaster keluarga.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Bali, melaporkan sudah ada 55 anak yang terpapar Covid-19. Jumlah ini merupakan kumulatif dari awal pandemi Covid-19 hingga saat ini.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai menyampaikan, bahwa kebanyakan anak-anak yang terpapar Covid-19 dari usia 1 hingga 4 tahun. Mayoritas mereka terpapar dari klaster keluarga.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran Flu Singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
"Hampir 99 persen itu dia tertular dari orang tuanya. Karena anak (usia) segitu dia jarang keluar, apalagi kita sudah menutup sekolah dan memang dia pasti tidak pernah ke mana-mana," kata Dewa Rai saat dihubungi, Selasa (6/10).
Kendati anak-anak tersebut terpapar Covid-19 belum ada kasus meninggal dunia karena virus SARS-CoV-2 itu. Proses penyembuhan dari Covid-19 terhadap anak-anak tersebut justru cukup cepat.
Dewa Rai menjelaskan, dari 55 anak-anak yang terpapar Covid-19 tersisa sembilan orang yang menjalani perawatan karena sakit.
"Iya jumlahnya (masih dirawat) sekitar di bawah 10. Yang terkena ada umur satu tahun dan bahkan ada yang umur dua tahun. Umur 4 tahun banyak yang kena," jelasnya.
Guna menekan tingkat penularan Covid-19 terhadap anak-anak, Dewa Rai meminta orang tua dengan mobilitas tinggi di luar rumah patuh menerapkan protokol kesehatan.
"Himbauan kami, masyarakat atau orang tua yang masih tinggi aktivitasnya di luar rumah, apakah dia bekerja, apa dia ke pasar atau ke tempat publik. Dan diajak anak-anaknya ini, tentu harus menjadi kewaspadaan dan kedisplinan dari orang tua sehingga tidak sampai menulari kepada anaknya," ujarnya.
"Karena anak-anak rentan dan ini menjadi semacam korban karena kekurangan disiplin dan kewaspadaan orang tua untuk bisa melindungi. Dan, jangan sampai anak yang di rumah yang artinya bisa bermain itu terpapar Covid-19 sehingga harus diisolasi," sambungnya.
Dia juga mewanti-wanti, bila anak-anak pergi bermain ke luar rumah agar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Karena, bisa jadi potensi terpapar Covid-19.
Selain itu, kebijakan Pemerintah belum membuka sekolah tatap muka karena rata-rata anak-anak belum bisa disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Kalau dia sudah terpapar virus apalagi protokol kesehatannya diabaikan, walaupun imunnya bagus dia bisa tetap saja terpapar. Umpamanya, kalau orang tua datang dari luar dan dia kemudian langsung mengambil anaknya dan mengabaikan protokol kesehatan ini rentan. Karena virus ini siapa saja bisa kena," ujar Dewa Rai.
(mdk/rnd)