6 Petani di Ngawi Keracunan Usai Minum Jamu Gendong
6 orang petani di Desa Cantel, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, mengalami keracunan. Hal ini terjadi setelah keenam orang tersebut meminum jamu racikan yang dibuat oleh penjual jamu keliling.
6 orang petani di Desa Cantel, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, mengalami keracunan. Hal ini terjadi setelah keenam orang tersebut meminum jamu racikan yang dibuat oleh penjual jamu keliling.
"Ada enam orang yang keracunan setelah minum jamu racikan," kata Kapolsek Pitu Iptu Subandi, Senin (22/7).
-
Bagaimana kerajinan kayu jati Ngawi diolah? Kedua jenis kerajinan ini memanfaatkan kayu jati tua ataulimbah kayu jati yang diolah menjadi produk bernilai seni tinggi seperti patung flora dan fauna, furnitur, dan aksesoris.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Bagaimana suasana Kampung Kawangi? Berbeda dengan rumah makan sejenis, Kampung Kawangi benar-benar menyuguhkan suasana perkampungan alami, layaknya di desa Sunda zaman dulu.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Kapan Teuku Nyak Makam wafat? Teuku Nyak Makam meninggal pada 21 Juli 1896. Tepat pada hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
-
Dimana lokasi Kawah Keramikan? Kawasan wisata Kawah Keramikan yang berada di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat mengalami erupsi pada Jumat (24/5) lalu.
Ia menyebutkan, awalnya sebanyak 10 petani menghentikan penjual jamu gendong. Mereka memesan jamu sasetan yang dicampur dengan racikan yang dibuat oleh penjual jamu, berupa rempah-rempah, anggur hitam dan beras kencur.
Berselang 30 menit kemudian, 6 dari 10 orang yang memesan jamu itu merasakan mual, pusing, muntah dan badan lemas. Keenam orang tersebut yaitu Sumanto (57), Supinah (55), Sarwan (49), Kasiran (45), Sugeng (50) dan Purwanto (36).
"Mereka langsung muntah-muntah. Karena tidak kuat, mereka yang keracunan itu dirujuk ke Puskesmas Pitu," terangnya.
Namun rupanya dari keenamnya, kondisi korban Sumanto, Supinah dan Sarwan semakin memburuk. Sehingga membuat pihak Puskesmas Pitu merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soeroto.
"Karena memang kondisinya semakin mengkhawatirkan. Dokter di puskesmas tidak mau mengambil resiko. Sampai sekarang belum diperbolehkan pulang oleh dokter," bebernya.
Sedangkan korban yang bernama Sugeng masih dirawat di Puskesmas Pitu. Sementara itu, untuk Kasiran dan Purwanto kondisinya semakin membaik dan diperbolehkan pulang.
"Ada juga yang sudah pulang karena sudah membaik. Satu masih dilakukan perawatan di Puskesmas. Untuk yang dirawat di Puskesmas mungkin besok sudah boleh pulang," tambahnya.
Sementara, peracik jamu telah dilakukan pemeriksaan secara intensif. Dari hasil pemeriksaan, penjual menjelaskan bahwa pembuat jamu hanya mencampur jamu yang dibuat home industry di Kabupaten Sragen dengan racikannya.
"Ini masih kami periksa. Tentu juga melakukan penelusuran lebih lanjut jamu sasetannya berasal darimana," terangnya.
Barang bukti sudah disita polisi, demikian juga dengan jamu saset dan sisa jamu yang diminum para korban, sudah dibawa untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Kami bawa barang buktinya untuk pemeriksaan lab lebih lanjut," tegasnya.
Jika nanti dinyatakan bersalah, penjual jamu gendong itu dikenakan Pasal 196 dan atau pasal 197 UURI no 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
Baca juga:
Hadiri Acara Suku Dinas Perpustakaan, Puluhan Siswa SDN Kramat Pela Keracunan
Ratusan Tamu Keracunan Makanan di Ultah Imelda Marcos
Keracunan Massal di Serang, Polisi Periksa Penjual Ikan Bandeng
42 Warga Serang Keracunan Usai Santap Ikan Pindang
Demi Kesehatan, Hindari Konsumsi Sushi dengan Daging Ikan Mentah
Polres Kapuas bentuk Tim Khusus Dalami 254 Orang Keracunan Usai Buka Puasa Bersama