6 Saksi diperiksa polisi terkait kebakaran Pasar Aksara Medan
Mengenai pemasangan garis polisi pemagaran seng, Lesman mengatakan, langkah itu dilakukan demi alasan pengamanan.
Polisi masih menyelidiki kasus kebakaran Pasar dan Ramayana Aksara. Sudah 6 orang saksi diperiksa polisi.
"Keenamnya itu petugas sekuriti di sini. Mereka diperiksa di Mapolresta Medan," kata Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Lesman Zendrato, Rabu (13/7).
Lesman menyatakan mereka belum dapat menyimpulkan penyebab kebakaran ini. Hal itu masih harus menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang akan dilakukan tim dari Laboratorium Forensik.
Mengenai pemasangan garis polisi pemagaran seng, Lesman mengatakan, langkah itu dilakukan demi alasan pengamanan. "Agar masyarakat tidak dapat masuk, karena ini sudah ditangani kepolisian. Jadi status quo," ujar Lesman.
Petugas Polsek Percut Sei Tuan akan terus melakukan penjagaan di sana. Mereka dibantu personel Polresta Medan dan Brimob Polda Sumut. "Sampai kapan? Lihat situasinya, sampai situasinya kondusif baru ditarik," jelas Lesman.
Dia mengatakan, khusus untuk melayani pedagang mereka sudah menyiapkan posko penampungan aspirasi. Namun, baru seorang perwakilan dari sejumlah pedagang emas yang mengutarakan permintaannya ke sana.
"Baru satu, dia minta agar dapat mengambil brankas milik mereka yang tertinggal di dalam. Tapi kami tidak bisa izinkan, sampai proses penyelidikan selesai," jelas Lesman.
Dia menjamin barang berharga milik pedagang yang tersisa tidak akan hilang. "Kami imbau pedagang jangan khawatir," sebutnya.
Akan tetapi, pedagang tidak begitu saja menerima penjelasan polisi. Mereka bersikeras dan sempat berdebat dengannya agar Pasar Aksara tidak ikut dipagari dengan seng. Alasannya mereka masih harus mengambil barang berharganya di dalam gedung.
"Ada brankas isinya 7 kg emas uang Rp 350 juta di sana," ucap seorang pedagang.
Mereka juga memohon pengertian dari pihak kepolisian sambil menangis. "Seharusnya Bapak melindungi kami Pak," ucap seorang wanita sambil menangis setelah berdebat dengan Lesman yang bersikeras melaksanakan perintah Kapolresta Medan.
Sementara itu terkait relokasi sementara pedagang, Direktur Utama PD Pasar, Benny Sihotang mengatakan mereka masih mencari lokasi yang layak.
"Kami sedang menunggu kepolisian dan tenaga ahli, apakah halaman Pasar Aksara itu aman untuk relokasi sementara. Kami juga koordinasi dengan pemilik sebagian lahan ini," ucapnya.
Dia merinci, khusus lantai 1 dan 2 di Pasar Aksara yang di bawah naungan PD Pasar Kota Medan, terdapat 780 kios dan stan. "Pedagang yang aktif tercatat 738 orang. Itu hanya di pasar yang kita kelola," jelas Benny.
Seperti diberitakan, kebakaran awalnya hanya melanda Pasar Aksara, Medan, Selasa (12/7) mulai sekitar pukul 11.30 WIB. Awalnya api membakar hanya lantai 2 dan lantai 3 pasar. Namun api terus membesar dan membakar Ramayana Aksara.
Pasar Aksara dan Ramayana Aksara berada di gedung yang sama, namun terpisah dinding. Gedung ini disebut dengan nama yang berubah-ubah, dari Aksara Plaza, Buana Plaza hingga Ramayana Aksara.
Bagian gedung yang dialokasikan untuk pasar berada di atas lahan Pemkot Medan. Namun PD Pasar hanya mengelola lantai 1 dan 2. Sementara lantai 3, 4, dan 5 serta lokasi parkir dikelola PT Aksara Jaya Indah (AJI). Perusahaan ini disebutkan sebagai pemilik dan pengelola bagian lain dari gedung itu, termasuk yang ditempati Ramayana Aksara.
"Itu kan bisnis sesuai MoU pada 1985, karena PT AJI yang membangun seluruh gedung ini, mereka meminta pengolaan itu. Namun, kontraknya berakhir pada 2011," tukas Benny.
Baca juga:
20 Rumah di Surabaya ludes terbakar saat ditinggal mudik
Rumah Siti Salmah ludes dibakar orang tuanya
Ratusan bangunan di Simprug ludes dilalap api
Tiga rumah terbakar di Makassar, kerugian ditaksir ratusan juta
Permukiman padat di belakang Bakrie Tower terbakar
72 Rumah dan toko di Kotim ludes terbakar
Ratusan korban kebakaran pasar di Kotim mengungsi di tenda darurat
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Di mana jeruk Medan biasanya tumbuh? Jeruk ini biasanya tumbuh di daerah dingin seperti di Brastagi, Sumatra Utara.
-
Kenapa kebakaran di Kebagusan terjadi? Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas," kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Kapan kebakaran di Kebagusan terjadi? Kejadian ini diduga terjadi pada Sabtu (30/3) sekira pukul 00.45 WIB.