6 Tersangka teror Pos Polisi Solo jalani rekonstruksi
Rekonstruksi dilakukan di sejumlah lokasi, sejak dari tempat perencanaan hingga lokasi sasaran teror.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta, Komisaris Besar Asdjima'in memastikan ada enam tersangka aksi teror di sejumlah pos polisi Solo, pada Rabu 3 April 2013 ini menjalani rekonstruksi. Rekonstruksi dilakukan di sejumlah lokasi, sejak dari tempat perencanaan hingga lokasi sasaran teror. Lokasi tersebut meliputi Solo, Sukoharjo dan Karanganyar.
"Ada 6 tersangka (dalam rekonstruksi ada 7 orang, enam tersangka dan 1 orang sebagai peran pengganti karena pelaku sudah tewas) yang menjalani rekonstruksi. Mereka ini Bayu Setiyono, Firmansyah, Ali Zaenal Abidin, Abu Hanifah, Bambang Winduro dan Feri Susanto," ujar Asjima'in kepada wartawan, di sela - sela rekonstruksi, Rabu (3/4).
Menurut Asjima'in, rekonstruksi tersebut digelar oleh tim penyidik dari Detasemen Khusus 88 Antiteror dengan dibantu oleh polisi setempat. Aksi teror dengan penembakan dan pelemparan granat, dilakukan oleh para pelaku pertengahan tahun lalu, terhadap beberapa pos polisi di Solo.
Serangan pertama dilakukan di pos pengamanan Lebaran yang berada di daerah Gemblegan. Dua polisi terluka, yakni Briptu Kukuh (26 tahun) anggota Satlantas Polresta Surakarta terluka pada jempol kaki kiri dan Bripka Hendro M (47 tahun) anggota Satuan SPK Polsek Serengan terluka pada bagian pinggang.
Dalam serangan kedua, tersangka Bayu Setiyono bersama Farhan melempar pos polisi Gladak dengan granat, saat malam Lebaran. Serangan itu tidak menimbulkan korban dan hanya menyebabkan sedikit kerusakan. Dalam aksi tersebut Farhan (diperankan orang lain, karena sudah meninggal) juga berperan sebagai eksekutor yang melemparkan granat.
Tak lama kemudian, pelaku kembali menyerang sebuah pos polisi yang berada di Singosaren Plasa. Dalam peristiwa tersebut, polisi jaga, Bripka Dwi Data Subekti tewas tertembak. Dalam rekonstruksi tersebut, terbukti, penembakan dilakukan Farhan sebagai eksekutornya. Sementara Bayu Setiyono berperan mengemudikan motor.
Tak butuh waktu lama, sehari setelah peristiwa di pos polisi Singosaren tersebut, Densus 88 berhasil menangkap salah satu terduga teroris, Bayu Setiyono dan menembak mati dua terduga teroris lainnya, Farhan dan Muchsin. Dalam peristiwa tembak menembak di Jalan Veteran Solo tersebut, seorang anggota Densus 88 juga tewas tertembak.
Selain di tiga tempat tadi, penyidik juga menggelar rekonstruksi di Gedung Pertemuan Cemani, Grogol Sukoharjo dan Karanganyar. Lokasi-lokasi tersebut diperkirakan menjadi tempat perencanaan aksi teror, ketujuh tersangka.